Megawati Hangestri Bakal Menjadi Ikon Baru Liga Voli Turki? Pembuka Jalan bagi Pevoli yang Mengenakan Hijab
- KOVO
Di pihak pro, warga Turki berharap jika Megawati Hangestri di masa depan bisa menembus kasta tertinggi atau Sultanlar Ligi dengan gabung ke klub yang lebih hebat seperti Fenerbahce hingga Vakifbank.
Namun, ada juga netizen Turki yang justru memperdebatkan keputusan Manisa BBSK memilih Megawati Hangestri untuk mengisi slot pemain asing mereka.
Bukan karena rekam jejak Megawati Hangestri di klub sebelumnya Red Sparks, melainkan penampilan Megatron yang memakai hijab ketika sedang bertanding.
Lebih buruk lagi, ada netizen yang mengungkit aturan dari pemerintah Turki tentang larang atlet memakai hijab di seluruh cabang olahraga negara itu.
Lantas, bagaimana fakta tentang pemerintah Turki yang memberlakukan aturan larangan bagi atlet untuk bermain mengenakan hijab seperti Megawati Hangestri?
Sejak Republik Turki didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk pada 1924, negara tersebut menganut prinsip sekularisme, di mana agama dipisahkan dari negara.
Salah satu implementasinya adalah setiap warga negara dilarang memakai hijab dalam berbagai aktivitas. Hal itu sempat diprotes keras lantaran 96% orang Turki beragama Islam.
Bahkan penerapannya sampai di bidang olahraga, aturan larangan berhijab terlebih dahulu diterapkan untuk atlet dari kampus-kampus di seluruh negara Turki sejak tahun 1997.
Akan tetapi, amandemen konstitusi Turki pada 2008 mengubah semuanya. Aturan tersebut akhirnya dilonggarkan, namun dengan catatan memakai hijab sampai menutupi leher masih dibatasi.
Barulah pada Oktober 2013, Recep Tayyip Erdogan yang saat itu masih berstatus Perdana Menteri menghapus larangan memakai hijab di semua sektor.
Bahkan, istri dari Recep Tayyip Erdogan yaitu Emine Erdogan juga memakai hijab. Sampai akhirnya di tahun 2016, polwan diizinkan mengenakan jilbab saat bertugas.
Lebih lanjut, pasal 9 putusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) juga mengatur bagaimana memakai hijab oleh seorang atlet merupakan bentuk kebebasan beragama.
“Dalam konteks ini, harus diakui bahwa jilbab juga merupakan bentuk ekspresi dalam lingkup kebebasan beragama dan berkeyakinan,“ bunyi isi pasal 9 ECHR.
Keseriusan Turki dengan nilai-nilai Islam juga terbukti ketika atlet wushu mereka yaitu Zeynep Akyuz dilarang tampil di kompetisi Eropa karena memakai hijab.
Load more