Ko Hee-jin Benar-benar Sudah Move On dari Megawati Hangestri? Sampai Melakukan Hal ini ke Suksesor Megatron ...
- Kolase tvOnenews.com / KOVO
tvOnenews.com - Volimania salah fokus melihat Ko Hee-jin saat menyambut pemain rekrutan terbaru Jung Kwan Jang Red Sparks, sebagai kode move dari kepergian Megawati Hangestri?
Red Sparks dan Ko Hee-jin kehilangan sosok pemain kesayangan sekaligus pendulang poin tersubur bagi tim berjuluk Red Force itu.
Tim yang bermarkas di Daejeon itu seakan hilang dari radar sebagai tim yang diperhitungkan untuk menjadi juara V-League musim depan.
Pasalnya, dua pemain penting Red Sparks resmi hengkang yakni Megawati Hangestri (kembali ke Indonesia), dan Vanja Bukilic memutuskan untuk mencari peruntungan di Liga Italia.
- KOVO
Selain itu, pevoli senior timnas Korea, Pyo Seung-ju memilih untuk pensiun setelah tak ada tim lagi yang mengontraknya.
Pyo Seung-ju berstatus free agent di Liga Voli Korea, dia datang ke Red Sparks sebagai pemain kompensasi atas mantan kapten Red Sparke Lee So-young yang pindah ke IBK Altos.
Kepergian Megawati Hangestri masih membekas bagi rekan setim, terutama bagi pelatih kepala Red Sparks, Ko Hee-jin.
Seolah tak bisa melupakan peran dan jasa Megawati Hangestri.
Bahkan mengingat setiap detail bagaimana dirinya memantau Mega di SEA Games Kamboja, hingga memilihnya dalam draft kuota Asia 2023/2024.
Jika membahas Megawati Hangestri yang belum lama ini menjadi bintang baru di Korea, tampil luar biasa untuk klubnya yakni Red Sparks dalam dua musim terakhir.
Meski kini Mega hengkang dari Red Sparks, dan sudah debut untuk Gresik Petrokimia di Proliga 2025.
Masih banyak volimania dan mantan rekan setimnya di Red Sparks yang menyayangkan keputusan Megawati Hangestri tinggalkan tim berjuluk Red Force itu.
Bukan tanpa alasan, Megatron membawa Red Sparks meraih runner-up Liga Voli Korea usai berduel habis-habisan 5 game dalam partai final menghadapi idolanya, Kim Yeon-koung yang merupakan pemain Pink Spiders.
Pada musim pertama berseragam Red Sparks, sederet prestasi ia berikan untuk tim berjuluk Red Force itu, termasuk lolos ke play-off hingga mendapat undangan dari Kemenpora Indonesia.
Namun, sinar Megawati Hangestri lebih terpancar lagi saat memasuki tahun keduanya. Ia bahkan membawa Red Sparks melampaui pencapaian musim lalu yakni mencapai babak final Liga Voli Korea.
Untuk prestasi kolektif, Red Sparks berhasil mengalahkan juara bertahan V-League pada babak playoff hingga melaju ke babak final.
Megawati Hangestri juga memimpin Red Sparks mencatatkan 13 kemenangan beruntun dan menjaga asa untuk tampil di play-off untuk kedua kalinya sejak musim lalu.
Sementara itu, pencapaian individu Megawati Hangestri tak kalah cemerlang. Ia berhasil menyabet dua gelar MVP di putaran ketiga hingga keempat, bersaing ketat dengan Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung.
Pemain terbaru Red Sparks
Pada Draft Asia Quarter yang diadakan bulan April lalu, Ko Hee-jin resmi memilih Wipawee Srithong, yang sebelum bermain untuk Hyundai Hillstate.
Outside Hitter timnas Thailand itu juga berperan penting dalam membawa Hyundai Hillstate juara V-League musim lalu dengan mengalahkan Pink Spiders.
Kemudian baru-baru ini pada draft pemain asing 2025 Federasi Bola Voli Korea atau KOVO yang diadakan di World Elite Hotel di Istanbul, Turki, pada tanggal 9 Mei.
Ko Hee-jin resmi memilih Elisa Zanette yang berposisi sebagai Opposite Hitter.
Hal yang menjadi sorotan adalah detik-detik Ko Hee-jin naik ke panggung, dirinya membawa boneka maskot Red Sparks.
Dengan senyum lebar, Ko Hee-jin berjalan menuju panggung dan memeluk boneka tersebut dengan penuh kasih sayang.
"Jung Kwan Jang memilih Elisa Zanette," ucap Ko Hee-jin.
Boneka maskot Red Sparks itupun diberikan kepada Elisa Zanette.
"Feeling bagus nih, pak Lurah cengar-cengir soalnya," ujar penggemar Red Sparks.
"Pak Lurah mode senyum berarti pertanda bagus buat musim depan," ujar penggemar Red Sparks Indonesia.
- Tangkapan layar youtube KOVO
Kejadian itu mengingatkan publik atas Ko Hee-jin saat memilih Megatron musim lalu dalam Asian Draft Quarter 2024/2025.
Pelatih termuda V-League itu membawa boneka bergambar Mega yang mengenakan seragam Red Sparks.
Otomatis, pevoli asal Italia itu akan menjadi suksesor Megawati Hangestri.
Tantangan pertama bagi Zanette adalah pertama kalinya main di luar Italia, sejak debutnya tahun 2011.
"Korea memiliki budaya penggemar yang mapan, saya memiliki keinginan kuat untuk menantang diri saya di Liga itu," ungkap Elisa Zanette dilansir dari naver.
Bagi Ko Hee-jin, dirinya cukup dengan bisa mendapatkan pemain yang punya pengalaman bermain di Liga Voli Italia.
"Setiap kali kami melakukan uji coba, saya merasa bersemangat dan lelah. Saya senang kami menyelesaikannya dengan selamat. Kami dapat memilih pemain yang kami inginkan. Saya senang kami dapat memilih pemain yang kami anggap sebagai kandidat terbaik." ujarnya.
Adapun soal alasan mengapa memilih Elisa Zanette, pertimbangannya adalah karena punya fisik yang baik dan memiliki tinggi badan 193 cm.
"Saya cukup puas dengan akal sehat, fisik, dan kepribadiannya, semua pemain Italia memiliki kemampuan. Zanette telah bermain di Italia selama lebih dari 10 tahun dan memiliki banyak pengalaman," ujarnya.
- KOVO
"Dia juga merupakan pencetak gol terbanyak. Dia masih memiliki kemampuan melompat yang bagus. Dia terlihat bagus saat saya menonton video di Korea, tetapi dia terlihat lebih baik secara langsung." pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Red Sparks banyak ditinggal para pemainnya usai menjadi runner up Liga Voli Korea musim 2024/2025, sehingga harus mempersiapkan pemain baru untuk musim Liga Voli Korea 2025/2026
"Semua pemain sayap kami sudah pergi. Kami harus memulai lagi dengan pemain yang ada dan pemain baru. Namun, kami memiliki Yeom Hye-seon yang sangat pandai memimpin. Dia memiliki setter terbaik di Korea. Jika dia berlatih dengan tekun, dia akan mampu menunjukkan performa yang baik di musim mendatang." ucapnya dengan yakin. (ind)
Load more