Kronologi Kontroversi 2 Detik di Pacific Caesar Surabaya Vs Borneo Hornbills
- IBL Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia Basketball League (IBL) menunjuk tim pengawas untuk mendalami kontroversi dua detik yang terjadi di laga Pacific Caesar Surabaya Vs Borneo Hornbills.
Kontroversi ini diawali dengan terjadinya dugaan kesalahan alat timer yang tengah didalami oleh tim pengawas pertandingan pada Jumat (11/4/2025).
Insiden terjadi pada sisa waktu dua detik sebelum pertandingan berakhir, ketika Pacific tengah unggul tipis 96-95.
Saat itu, Borneo baru saja melakukan time-out dan bersiap melakukan in-bounce play. Bola kemudian diterima oleh Xavier Ford yang melakukan pivot dan mencoba melepaskan tembakan dua angka. Namun, tembakan tersebut gagal.
Hal yang menjadi sorotan adalah pergerakan game clock, atau jam pertandingan yang tetap berada di angka 2.0 detik hingga bola menyentuh ring, baru kemudian waktu berjalan.
Situasi ini memungkinkan Steven Orlando, pemain Borneo, untuk mendapatkan rebound dan menyelesaikan peluang dengan tembakan di bawah ring yang masuk, membalikkan keadaan menjadi 97-96 untuk kemenangan Borneo.
Petugas meja mencatat bahwa alat timer sempat ditekan sebanyak tiga kali sebelum akhirnya merespons. Hal ini sesuai dengan laporan dari pengawas pertandingan, Referee Assessor, serta perangkat pertandingan yang bertugas di lokasi.
Kejadian tersebut memicu pertanyaan terkait validitas waktu yang digunakan dalam proses penyerangan Borneo.
Wasit sempat melakukan tinjauan melalui Instant Replay System (IRS) untuk memastikan apakah tembakan dilakukan sebelum buzzer berbunyi.
Hasil tinjauan menyatakan bahwa bola masuk saat waktu tersisa 0.3 detik, dan permainan dilanjutkan dengan penguasaan bola oleh Pacific. Namun, upaya lemparan jarak jauh dari Pacific tak membuahkan hasil.
Setelah laga, manajemen Pacific Caesar Surabaya mengajukan protes resmi sesuai prosedur melalui formulir hasil pertandingan.
Tim perangkat pertandingan kini tengah menelaah secara mendalam kejadian tersebut, termasuk dokumentasi visual dan regulasi FIBA, untuk menentukan tindak lanjut atau kemungkinan keputusan tambahan.
Penyelidikan lebih lanjut akan menentukan apakah terdapat pelanggaran prosedural atau kesalahan teknis yang berdampak pada hasil akhir pertandingan. (ant/hfp)
Load more