Aryna Sabalenka Pertama Kalinya Rebut Gelar Juara di Miami Open 2025
- ANTARA FOTO/Xinhua/Wang Lili/tom
Jakarta, tvOnenews.com - Aryna Sabalenka selaku petenis nomor satu di dunia untuk pertama kalinya merebut gelar juara di Miami Open 2025.
Kepastian tersebut diraih oleh Aryna Sabalenka usai meraih kemenangan atas petenis peringkat keempat yakni Jessica Pegula dengan skor 7-5, 6-2 di partai final pada Minggu (30/3/2025) WIB.
Pada duel ulang final US Open tahun lalu itu, Sabalenka membutuhkan waktu satu jam 28 menit untuk mengalahkan petenis Amerika tersebut dan merebut gelar, sekaligus memperlebar keunggulan head-to-head-nya atas Pegula menjadi 7-2.
Keberhasilan itu adalah kemenangan besar bagi Sabalenka, yang menderita kekalahan tipis di dua final terakhirnya, di Australian Open dari Madison Keys dan di Indian Wells dari Mirra Andreeva.
"Akhirnya saya mampu memainkan permainan tenis terbaik saya di final, dan saya sangat senang dengan hasil dan penampilan ini," kata Sabalenka seusai laga, seperti disiarkan WTA.
Sabalenka kini telah meraih delapan gelar tunggal WTA 1000 dalam kariernya, menyamai total gelar Maria Sharapova.
Petenis yang mengunggulinya dalam hal gelar WTA 1000, sejak tingkatan tersebut dibuat pada 2009, adalah Serena Williams (13), Victoria Azarenka (10), Iga Swiatek (10), Simona Halep (9), dan Petra Kvitova (9).
Secara keseluruhan, Sabalenka memenangi gelar tunggal WTA Tour ke-19 dengan menang di Miami.
Sebanyak 17 dari 19 gelar yang ia raih terjadi di lapangan keras, termasuk ketiga gelar tunggal Grand Slam-nya -- Australian Open 2023, Australian Open 2024, dan US Open 2024.
Namun yang mengejutkan, Sabalenka belum pernah memenangi gelar lapangan keras yang merupakan bagian dari Sunshine Double.
Ia adalah runner-up dua kali di BNP Paribas Open di Indian Wells (termasuk awal bulan ini) dan belum pernah mencapai final Miami Open hingga akhirnya menjadi juara Miami Open.
"Memasuki pertandingan ini, saya memiliki mentalitas bahwa apa pun yang terjadi, jika ia akan mematahkan servis saya, saya memiliki mentalitas untuk bertahan di sana, untuk fokus pada diri sendiri, untuk berjuang demi setiap poin apa pun yang terjadi," kata Sabalenka.
"Sejujurnya, saya tidak ingin kalah di final lagi. Sangat sulit untuk kalah di final. Jadi, jika seseorang berkata demikian, saya akan berkata, 'Oke, ini akan menjadi pertarungan, saya siap untuk itu.'"
Load more