Gadis Uighur berusia 20 tahun itu dipilih sebagai pembawa obor utama atas pertimbangan latar belakang sejarahnya, demikian juru bicara Olimpiade Beijing 2022 Zhao Weidong kepada pers, Minggu (6/2).
Namun penunjukan Denigeer tersebut menimbulkan kritikan dari luar China karena dianggap mempolitisasi suku Uighur dalam Olimpiade yang diwarnai boikot diplomatik atas dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.
Juru bicara IOC Mark Adams menjawab kritikan itu dengan, "Dia di sini sebagai atlet yang berkompetisi. Seperti yang Anda ketahui dari Piagam Olimpiade, kami tidak boleh mendiskriminasikan orang atas dasar dari mana mereka berasal dan apa latar belakangnya."
Meskipun Xinjiang dicatat dunia sebagai salah satu tempat asal-usul Ski, tim nasional China hanya memiliki segelintir atlet dari daerah itu.
Dua altet Ski Cepat dari Xinjiang pernah berlaga di Calgary Kanada 1988, Albertville Prancis 1992, dan Lillehammer Norwegia 1994. Pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongyang 2018, dua atlet Ski Cepat dan Ski Gaya Bebas asal Xinjiang juga turut berlaga.
Xinjiang telah sukses menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Musim Dingin pada 2016.
Setahun kemudian pemerintah daerah setempat mulai bekerja sama dengan Badan Olahraga Nasional China (SGAS) menggelar program pelatihan secara komprehensif dengan memanfaatkan para atlet berprestasi di cabang olahraga es dan salju untuk menghadapi Olimpiade Beijing 2022.(chm/ant)
Load more