Jakarta, tvOnenews.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) akhirnya buka suara soal kabar Indonesia berpotesi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade 2036.
Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menyebut Indonesia mendapat tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 pada awal September kemarin.
Nantinya Jakarta dan Bali menjadi opsi untuk lokasi penyelenggaraan pesta olahraga terbesar dan paling bergengsi di dunia itu.
Kabar ini akhirnya membuat Raja Sapta Oktohaari selaku Ketua Umum KOI memberikan tanggapan terkait berita yang sempat menjadi kabar hangat tersebut.
Ia mengatakan bahwa memang benar Indonesia mendapatkan tawaran untuk menjadi tuan rumah ajang empat tahunan tersebut saat Olimpiade Paris 2024 kemarin.
“Waktu di Paris, Indonesia ditawari untuk (menjadi tuan rumah Olimpiade) 2036. Kita ikut untuk bidding 2034, sementara untuk (tahun) 2036 Qatar (juga) ikut bidding, tapi itu sifatnya adalah dialog,” ungkap Oktohari.
Namun, Okto mengatakan keputusan final masih harus menunggu beberapa waktu lagi, mengingat Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan mengalami pergantian kepengurusan.
“Bulan maret ini ada pergantian (kepengurusan) IOC, jadi (kita lihat) apakah nanti sistemnya (pemilihan tuan rumah Olimpiade) masih sama, atau berbeda,” ujar Okto.
Lebih lanjut, Okto juga membenarkan pernyataan Menpora Dito awal bulan lalu yang mengatakan ihwal tawaran Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 datang saat perhelatan Olimpiade 2024 Paris.
Saat itu, Presiden terpilih RI yakni Prabowo Subianto bertemu Thomas Bach selaku Presiden IOC.
“Waktu pertemuan itu ada Pak Prabowo, Pak Dito, Pak Erick (Thohir), dan saya,” kata Okto.
Okto pun menilai, Indonesia memiliki peluang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Youth Olympic Games, yang rencananya diadakan pada tahun 2030.
Saat ini, tuan rumah untuk Youth Olympic Games edisi 2030 juga masih belum ditentukan.
“Waktu itu saya sampaikan bersama dengan Menpora dan elected president, Pak Prabowo, tahun 2030 ada Youth Olympic Games. Ada (opsi) yang lebih dekat,” kata Okto.
“Terlebih, Mas Menteri (Dito) dulu merupakan CdM (Chef de Mission) Youth Olympic Games (untuk Indonesia), jadi, beliau tahu dinamikanya seperti apa, jadi langsung setuju juga. Sebelum 2036, kita fokus dulu 2030,” jelasnya.
(ant/nad)
Load more