tvOnenews.com - Nama Megawati Hangestri menjadi perbincangan di Korea Selatan setelah gaya bermainnya cukup mengesankan.
Pemain yang akrab disapa Megatron ini bahkan disebut-sebut menggeser ratu bola voli Korea Selatan yaitu Kim Yeon Koung yang berada di tim Pink Spiders.
Selain itu juga, Megawati Hangestri selalu terpilih menjadi pemain terbaik dalam beberapa pertandingan dan menjadi pencetak skor terbanyak dalam satu pertandingan.
Bersinarnya nama Megawati Hangestri mengisahkan awal mula dirinya menekuni olahraga voli karena dorongan mendiang sang ayah.
Mega mengakui awalnya ia tak terlalu suka dengan olahraga tersebut. Bahkan ia baru bermain voli saat menginjak kelas 1 SMP di usia 14 tahun.
“Dulu aku tomboi orangnya, suka sepak bola, tapi karena almarhum ayah bilang aku tinggi, sayang aja kalau di sepak bola, coba voli (kata ayah),” kata Megawati Hangestri.
Tak disangka nasihat sang ayah membawa berkah. Skillnya bermain voli membawa Megawati hingga bermain di liga voli profesional Korea Selatan.
Sebelum melanglang di Negeri Ginseng, perjuangan Megawati tentu tak mudah. Keseriusannya bermain voli dimulai dengan mengikuti sebuah klub kecil di Jember.
“Akhirnya terpantau (oleh klub profesional). Terus sampai ada Bank Jatim yang merekrut Mega untuk masuk klub Bank Jatim,” ujarnya.
Pada 2016, Megawati sudah menginjakkan kaki di timnas voli junior. Hanya setahun kemudian, ia sudah direkrut masuk timnas senior.
“Game pertama (timnas senior) di Kuala Lumpur, Malaysia,” kenangnya.
Megawati lalu menceritakan suka dukanya menjadi atlet profesional.
Ia mengaku selain rasa lelah dan cedera, Mega harus sering jauh dari orang tua, hingga mengorbankan masa mudanya.
“Atlet juga ada masa muda, cuma kita lebih fokusnya latihan, bukan yang nongkrong. Sekolah aja kita sering dispen,” ungkapnya.
Meski harus berkorban, namun ia senang lantaran punya banyak pengalaman dan merasa lebih dewasa ketimbang teman seumurannya.
“Kayak dulu Mega masih muda tapi harus bergelut sama senior-senior, Mega paling kecil, jadi bukan circle anak kecil lagi, ada yang udah punya anak,” ujar Megawati.
“Mungkin di luar atlet juga banyak yang bisa dewasa lebih cepat karena ketemu sama orang-orang yang lebih tua, tapi Mega merasa lebih cepat dewasanya karena ketemunya sama beberapa orang (sekaligus), beda sifat, beda watak,” sambungnya.
Saat harus berada di Korea, Megawati merasa tak terlalu kesulitan. Mega menyebut dirinya sudah terbiasa jauh dari orang tua karena sering pergi lama untuk bertanding maupun pemusatan latihan (TC).
“Kalau di Korea, mau gak mau jauh dari Indonesia, karena udah profesional, terus mama juga mengizinkan main di sana, jadi doa mama pasti menyertai, pasti menjaga Mega di sana,” kata Megawati.
“Kalau kangen bisa video call. Terus kan nanti bakal pulang juga. Begitu pikirannya, gak yang terlalu sedih,” pungkasnya.
Mega tercatat telah membela sejumlah klub voli Indonesia seperti Surabaya Bank Jatim, Jakarta Pertamina Fastron, Jakarta BNI 46, dan Bandung BJB Tandamata sebagai wakil Indonesia pada Grand Prix ASEAN 2022.
Pada pertengahan 2023, Megawati dipilih sebagai draft pemain Asia oleh Red Sparks dan dikontrak selama 1 tahun untuk bermain pada musim 2023-2024 dan berhasil mengantar Red Sparks berada di urutan ketiga pada akhir musim kompetisi.
(adk)
Load more