Bogor, tvOnenews.com - PP PBVSI mengkonfirmasi turnamen Proliga 2024 tidak akan menggunakan format kandang tandang.
Hal ini karena kalender bertabrakan dengan sejumlah event internasional yang masuk dalam turnamen FIVB.
Proliga 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 25 April 2024 mendatang dan berakhir pada 21 Juli 2024.
"Format tersebut (kandang-tandang) pastinya membutuhkan waktu yang begitu panjang. Kita juga banyak event-event yang lain. Kalau kita lihat di dunia, kompetisi saat ini juga rata-rata berlangsung selama 3-5 bulan. Selain itu kalau melewati bulan Juli tidak akan bisa dipakai karena masuk event FIVB," kata Direktur Proliga Hanny Surkatty.
Hanny menjelaskan bahwa untuk event Proliga 2024 juga harus meminta izin kepada FIVB mengenai sejumlah pemain yang kemungkinan tidak akan dipanggil timnas bisa tetap berkompetisi hingga akhir Proliga yang masih berjalan.
"Ini Proliga bisa sampai bulan Juli juga karena mengajukan permintaan khusus kepada FIVB bahwa pemain yang tidak dipakai di timnas negara tersebut bisa dipakai. FIVB menyetujui usulan tersebut. Jadi idealnya kompetisi Januari sampai Juni tapi kita sekarang ada bulan puasa dan pemilu," kata Hanny.
Hanny juga menjelaskan bahwa saat ini telah ada enam klub yang terdaftar, dua di antara klub tersebut merupakan Jakarta STIN BIN dan Bhayangkara Presisi yang masuk dalam kontrak kedua keikutsertaan di Proliga.
"Sudah dipastikan, sudah ada. ada yang sudah kontrak dua tahun, ada yang diperbarui. Yang masuk kontrak tahun kedua Jakarta STIN BIN tim putra-putri dan Bhayangkara Presisi. Ada enam Putra-Putri yang bisa dipastikan. Untuk yang musim lalu juga sudah daftar juga. Jadi tinggal tunggu tambahan saja," kata Hanny.
Pembukaan Proliga sendiri masih akan ditentukan pada Februari mendatang oleh juara bertahan tim putra dan tim putri Proliga 2023.
Hanny mengatakan bahwa Proliga tetap akan mengutamakan penggunaan pemain lokal dengan pembatasan kuota dua pemain asing untuk memberikan jam terbang pemain Indonesia.
"Kami mengutamakan pemain lokal, sebenarnya pemain asing sebagai pelengkap. Nanti kalau semua klub memakai pemain asing akhirnya kita tidak punya spiker karena rata-rata mereka akan menggunakan pemain asing. Makanya kami ingin pemain kita tetap eksis, hasilnya sekarang banyak pemain Indonesia di luar negeri dan diperhitungkan," urai Hanny. (ant/hfp)
Load more