Dengan demikian Eko pun memastikan medali emas total angkatan dengan 321 kg. Valencia meraih perak dengan 311 kg, dan Massidda pulang dengan perunggu usai membukukan 300 kg.
Sedangkan lifter Indonesia lainnya Mohammad Yasin di kelas 67 kg, harus puas di posisi kelima untuk angkatan snatch dengan 127 kg, keempat untuk cleand and jerk dengan 162 kg, dan keempat untuk total 289 kg.
Adapun bagi Eko, hasil ini melanjutkan catatan apik lifter yang lahir pada 24 Juli 1989 itu setelah sebelumnya juga menyumbang medali emas untuk Kontingen Indonesia pada SEA Games XXXII/2023 di Kamboja. Kala itu, Eko turun di kelas 61 kg putra dengan total angkatan 303 kg.
Berbeda dengan SEA Games 2023, Eko Yuli turun di kelas 67 kg pada Grand Prix IWF 2023 di Kuba. Sebab, di kelas 61 kg ada Ricko Saputra yang kemarin membawa pulang dua emas pada angkatan snatch (134 kg) dan total angkatan (295 kg), serta perak pada angkatan clean and jerk (161 kg).
Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memang mengatur strategi untuk keikutsertaan atlet di Grand Prix IWF 2023, mengingat jadi bagian ajang kualifikasi Olimpiade Paris.
Posisi Eko di kelas 61 kg dalam peringkat menuju Olimpiade 2024 dinilai aman karena berada di urutan ketiga dengan 300 kg saat tampil di Kejuaraan Dunia 2022. Hasil tersebut menempatkan Eko di bawah dua lifter asal China Fabin Li dengan 314 kg dan Lijun Chen dengan 310 kg.
Sementara Ricko berada di urutan keenam secara keseluruhan dengan 298 kg saat tampil di Kejuaraan Asia 2023. Pada Olimpiade Paris, setiap negara hanya boleh mengirimkan satu atlet di masing-masing kelas. (ant/mir)
Load more