Jakarta, tvOnenews.com - Manajer Timnas voli putri Indonesia, Loudry Maspaitella, membeberkan masalah yang dialami Wilda Nurfadhilah dan kawan-kawan selama mengarungi SEA Games 2023 di Kamboja.
Timnas voli putri Indonesia gagal meraih target perak di SEA Games 2023. Mereka hanya mengklaim perunggu setelah menelan kekalahan dari Vietnam di semifinal.
Loudry kemudian melakukan analisis soal penyebab tim asuhan Muhammad Alim Suseno itu gagal tampil maksimal.
Salah satu penyebabnya karena tidak full team ketika berangkat ke SEA Games 2023.
Timnas voli putri diketahui hanya memberangkatkan 12 pemain. Mulai dari Megawati Hangesti Pertiwi, Wilda Siti Nurfadillah Sugandi, hingga Shintia Alliva Maulidina.
"Itu yang menjadi kendala dalam secara teknis dalam pencapaian medali perunggu adalah jumlah pemain yang masih 12,” kata Loudry di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Minimnya jumlah pemain membuat pelatih kesulitan dalam menerapkan taktik. Alhasil beberapa pemain mengalami kelelahan karena terus bermain.
“Pada saat itu memang secara strategi dan fisik kita butuh pemain ke-13 dan ke-14,” kata Loudry.
Tim voli putri Indonesia meraih perunggu setelah menang 3-1 atas Filipina. Pencapaian itu menjadi pelipur lara.
“Untungnya pada pertandingan penentu kita bisa kembali meraih medali perunggu,” ucap Loudry.
Pada SEA Games 2023, voli putri gagal melaju ke final setelah pada babak semifinal ditaklukkan Vietnam. Indonesia bermain ketat pada laga itu dengan skor akhir 2-3 (25-21, 15-25, 25-16, 22-25, 12-15).
Loudry mengaku bangga dengan performa tim bola voli putri di SEA Games tahun ini karena mampu bermain ketat melawan Vietnam setelah di edisi sebelumnya pada ajang yang sama takluk dengan skor 1-3 (17-25, 18-25, 25-18, 20-25).
“Bagi tim putri, setelah melihat perkembangan terakhir kami yakin tim putri tidak berbeda jauh dengan tim Vietnam dimana beberapa perhelatan kita kalah. Namun, kalau lihat dari perkembangan terakhir sepertinya tim putri masih punya kesempatan bisa meraih peringkat kedua,” jelas Loudry. (ant/mir)
Load more