Megawati Hangestri di Red Sparks Cuma Karena Senang dan Enjoy Sebagai Teman, Bukan Sebagai Pevoli Profesional?
- Kolase tvOnenews.com/ KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri main di Red Sparks cuma karena senang dan enjoy soal pertemanan? Bukan sebagai pevoli profesional?
Bintang voli putri Indonesia yang dijuluki "Megatron", resmi menutup petualangannya bersama Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks di Liga Voli Korea Selatan (V-League) setelah dua musim tampil cemerlang.
Meski sukses menorehkan prestasi individu yang luar biasa di musim 2024/2025, Megawati memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dan memutuskan kembali ke Indonesia.
Dalam wawancara di podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier, Megawati menegaskan bahwa keputusan tersebut murni datang dari dirinya sendiri, bukan karena dilepas klub.
“Aku yang nggak mau lanjut sama Red Sparks. Hidup itu pilihan,” ujar Mega tegas.
Salah satu alasan yang mendasari keputusan tersebut adalah tekanan besar dalam sistem rotasi di Liga Korea.
Ia mengungkapkan, performa menjadi faktor mutlak apakah pemain dimainkan atau tidak.
“Kalau aku bagus, ya main. Kalau nggak, ya nggak dimainin lagi,” katanya.
Meski penuh tantangan, Mega mengaku mendapat banyak pengalaman positif di Korea Selatan.
Ia merasa dihargai oleh rekan setim dan suporter, bahkan identitasnya sebagai muslimah mendapat sambutan hangat.
- YouTube/Deddy Corbuzier
“Banyak fans mereka yang menghormati aku karena aku berhijab. Kayak, ‘misi aku boleh nggak izin sentuh kamu?’” kisahnya.
Dari sisi performa, musim keduanya di Red Sparks menjadi yang paling impresif. Megawati mencetak 802 poin dari 32 laga reguler, lalu menambah 218 poin di babak championship.
Total, ia membukukan 1.020 poin sepanjang musim 2024/2025, dengan tingkat keberhasilan serangan mencapai 48,06% tertinggi sejak musim 2014/2015 di V-League.
Ia juga menyabet gelar MVP putaran keempat, serta menjadi Top Scorer di partai final melawan Heungkuk Life Pink Spiders dengan 153 poin dari 5 laga.
Namun, menariknya, meski tampil gemilang dan mencetak rekor individu, Megawati tidak terpilih dalam Best 7 V-League musim 2024/2025 sebagai Best Opposite Spiker.
- Instagram/red__sparks
Posisinya digantikan oleh pemain asing lain yang dinilai lebih unggul oleh panel pemilih liga.
Hal ini memunculkan tanda tanya besar dari fans dan pengamat yang menilai kontribusi Mega layak mendapat pengakuan lebih.
Kabar lain yang juga menyertai keputusan Mega untuk kembali ke Indonesia adalah spekulasi soal gaji yang diterimanya di Red Sparks.
Sebagai pemain asing, Megawati diduga hanya mendapatkan bayaran yang relatif kecil dibanding pemain asing lainnya.
Meski belum ada konfirmasi resmi, rumor ini menguat di kalangan pecinta voli dan menjadi salah satu isu hangat di komunitas olahraga Asia.
Setelah resmi menyudahi kontrak di Korea, Megawati kembali memperkuat Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia untuk putaran Final Four Proliga 2025.
Kepulangan ini juga disebut Mega sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keluarga dan Timnas Voli Putri Indonesia, yang akan menghadapi sejumlah agenda penting.
Meski kembali ke liga domestik, keputusan ini bukan langkah mundur. Megawati justru ingin memperkuat fondasi voli tanah air, baik di tingkat klub maupun nasional.
Karier internasionalnya menjadi bukti bahwa atlet Indonesia mampu bersaing di panggung dunia asalkan memiliki mental kuat dan kerja keras. Kini, fokus Mega adalah membangun masa depan voli Indonesia dari rumah sendiri.
Kisah Megawati Hangestri adalah gambaran nyata tentang bagaimana seorang atlet bisa melewati batas negara dan kembali untuk memperkuat akar yang membesarkannya.
Meski tak masuk daftar pemain terbaik liga, kontribusinya bagi popularitas V-League, terutama di kalangan penggemar luar negeri, tidak bisa disangkal. Keputusan pulang bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru yang lebih besar. (udn)
Load more