Kabupaten Bandung, Jawa Barat – Keberhasilan Windy Cantika meraih perunggu ternyata merupakan hasil kerja keras panjang sejak ia kelas empat sekolah dasar. Windy yang berasal dari keluarga sederhana, bahkan hanya bisa menggunakan beban dari batu semen dan paralon sebagai alat latihannya.
Ketertarikan Windy pada dunia angkat beban ternyata berawal dari sang ibu yang ternyata juga seorang lifter. Siti aisyah juga pernah tercatat meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1998. Ia pun menurunkan bakatnya ke anak-anaknya termasuk Windy
“kakak-kakaknya suka latihan (angkat besi) pakai paralon, pakai besi ini dulu, dia (Windy) suka lihat, dia latihan pakai sapu, diikutin gerakan-gerakan kakak-kakaknya itu. dari sana (terlihat) ini anak bagus juga.” Kenang Siti Aisyah ibunda Windy.
Melihat ketertarikan anaknya pada kegiatan angkat beban, Siti Aisyah pun mulai melatihnya dengan alat seadanya.
“saya kasih yang sekilo, dua kilo pakai paralon, (lalu) bertahap yang lima kilo, enam kilo.” ungkap Siti pada media. Kelas empat SD dia mulai dikenalkan (olahraga angkat besi), (pakai) paralon kelas lima, kelas enam SD, dia udah masuk porda dapat emas waktu itu, dapat bonus nih dibeliin nih motor, cerita Siti bangga.
Meski menggunakan peralatan latihan sederhana, ternyata tak semuanya bisa disediakan orang tua Windy kala itu. Beberapa alat latihan merupakan hasil pinjaman dari Pemerintah Kabupaten. Namun semua perjuangan itu membuahkan hasil yang membanggakan
“Saya enggak menyangka (Windy) dapat medali perunggu, yang penting lolos, yang penting punya pengalaman di olimpiade. “ tambah Siti bahagia.
Load more