Jakarta, tvOnenews.com - Para pejabat Wimbledon tidak berencana memberi pernyataan soal cemooh yang diterima petenis Belarus Victoria Azarenka dari para penonton, menyusul kekalahannya dari petenis Ukraina Elina Svitolina.
Svitolina memenangi pertandingan tiga set atas Azarenka di Court One pada Minggu (9/7) malam dan membawanya ke perempat final berhadapan dengan petenis putri peringkat satu dunia Iga Swiatek.
Sebagaimana yang biasa terjadi, Svitolina tidak bersalaman dengan Azarenka, sebagai tanda protes atas invasi Rusia ke Ukraina. Belarus merupakan sekutu militer kunci bagi Rusia.
Azarenka yang sempat memberi gestur respek ke arah Svitolina meninggalkan lapangan sambil dicemooh oleh sebagian penonton.
Juara Australian Open dua kali itu kemudian mengeluh bahwa perlakuan terhadapnya tidak adil.
"Menurut saya, itu merupakan pertandingan tenis yang hebat. Jika orang-orang akan fokus hanya kepada jabat tangan atau para penonton, yang sebagian di antara mereka sedang mabuk, mencemooh pada akhir pertandingan, itu memalukan," ucap Azarenka seperti dikutip AFP.
Svitolina dan para petenis Ukraina lainnya juga menolak untuk berjabat tangan dengan para petenis Belarus dan Rusia pada French Open yang baru saja selesai.
Azarenka pun meminta badan olahraga tenis untuk menjelaskan posisi para petenis Ukraina.
"Saya tidak tahu apakah itu sudah jelas bagi masyarakat, terkadang orang-orang tidak benar-benar mengetahui apa yang terjadi. Maka menurut saya, ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan," tambahnya.
Namun Ketua Eksekutif All England Club Sally Bolton mengatakan Wimbledon tidak berencana untuk mengeluarkan pernyataan tentang hal itu.
"Dalam sejarah di tenis, keputusan mengenai bagaimana pemain bereaksi pada akhir pertandingan sepenuhnya merupakan keputusan pribadi mereka dan menurut saya, kami tidak benar-benar ingin mulai memberi mandat tentang apa yang terjadi," ucap Bolton, Senin.
"Menurut saya, kami memiliki penonton yang berpengetahuan di Wimbledon dan menurut saya, sebagian besar penonton mengetahui apa yang terjadi," imbuhnya.
Ia mengakui mustahil untuk mengontrol para penonton, sambil meminta badan olahraga yang lebih tinggi untuk mengambil tindakan.
"Setelah menyaksikan salah satu pertandingan paling luar biasa di Court One, di depan para penonton penuh sesak, kami semestinya fokus pada tenis dan pertandingan yang kami saksikan, bukan hal lain," tutur Bolton. (ant/mir)
Load more