Bacaan Salat Lima Waktu dan Tata Cara Pelaksanaannya
- Istimewa/pixabay.com
Sumatera - Dalam agama Islam, melaksanakan salat lima waktu hukumnya wajib. Sebab, salat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Bahkan dalam sebuat hadis ditulis Imam Malik bin Anas al-Ashbani al-Madani (179 H) dalam karyanya Muwattha' al-Iman Malik (juz 1, hal.173) disebutkan.
أَوَّل مَا يُنْظَرُ فِيهِ مِنْ عَمَلِ الْعَبْدِ الصَّلَاةُ. فَإِنْ قُبِلَتْ مِنْهُ، نُظِرَ فِيمَا بَقِيَ مِنْ عَمَلِهِ. وَإِنْ لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ، لَمْ يُنْظَرْ فِي شَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ
Artinya:
"Amal yang pertama kali dinanti-nantikan (di akhirat kelak) adalah amal shalat. Bila shalat dinyatakan diterima, maka ada harapan untuk menunggu keputusan amal yang lain. Namun, bila tak diterima, maka tiada gunanya menanti amal-amal lainnya."
Kemudian, untuk melaksanakan salat tentu ada tata cara pelaksanaannya dan bacaan doanya. Berikut tata cara dan bacaan salat yang benara
1. Berdiri tegak mengahadap kiblat dan membaca niat mengerjakan salat. Niat yang dibaca pun sesuai dengan salat yang sedang dikerjakan. Misalanya salat subuh dan sebagainya. Kemudian, niat salat dibaca dalam hati.
2. Mengangkat kedua belah tangan serta membaca "Allahu Akbar"
اللهاكبر
Allaahu akbar.
Artinya : "Allah Maha Besar"
3. Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedekapkan pada dada, kemudian membaca doa iftitah.
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِيْن . إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيًن
Load more