Perempuan bernama lengkap Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay al-Quraisyiah al-Asadiyah adalah istri pertama dari Nabi Muhammad SAW. Khadijah lahir di Mekah pada tahun 68 sebelum hijrah, dari seorang ibu bernama Fatimah binti Zaidah bin Jundub.
Khadijah terlahir dari keluarga yang bisa dibilang bangsawan dari suku Quraisy. Keluarganya berhasil mendidik Khadijah menjadi wanita yang hebat, mempunyai akhlak yang baik, kuat, cerdas sehingga beliau menjadi wanita terhormat di wilayahnya.
Terlepas dari keluarga bangsawannya, Khadijah memang terkenal sebagai pedagang hebat dan besar. Dalam menjalani bisnisnya Khadijah sangat tekun untuk bekerja, tak heran jika beliau menjadi wanita kaya saat itu.
Pada umur 40 tahun Khadijah dipersunting oleh seorang laki-laki yaitu, baginda Nabi Muhammad SAW. Saat itu status Khadijah adalah seorang janda yang ditinggal wafat oleh suami sebelumnya dan telah memiliki 1 anak, sedangkan saat itu umur Nabi Muhammad baru menginjak 25 tahun.
Namun, lewat perilaku dan sifat Khadijah yang begitu mengagumkan, Nabi Muhammad pun luluh dan tidak mempermasalahkan jarak umur antara keduanya.
Kisah pernikahan antara Khadijah dan Nabi Muhammad SAW bermula ketika keduanya melakukan kegiatan kerjasama dalam berbisnis.
Di zaman itu, seorang perempuan tidak dibiasakan keluar jauh untuk melakukan kegiatan berdagang. Sehingga Khadijah bekerja sama dengan kaum laki-laki dengan sistem bagi hasil untuk melakukan transaksi yang ada di luaran sana.
Hingga pada akhirnya Khadijah mendengar suatu kabar mengenai keberadaan sosok pria yang sangat mulia akhlaknya, segala perilakunya menjadi panutan. Membuat hati Khadijah penasaran dan ingin menawarkan dagangannya dengan kualitas terbaik kepada sosok pria tersebut, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Setelah melalui kesepakatan untuk bekerja sama, Khadijah bergegas mengirimkan laki-laki yang merupakan orang kepercayaannya untuk mengantarkan dagangannya.
Singkat cerita, Rasulullah mulai menjual barang dagangannya dan membeli barang lainnya yang diinginkan. Sesampainya di Mekkah, Nabi Muhammad SAW menemui Khadijah untuk membagi hasil keuntungan dari kerjasama antara keduanya.
Setelah kegiatan kerjasama itu berakhir, laki-laki yang merupakan orang suruhan Khadijah menceritakan tentang sifat -sifat istimewa serta kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW yang laki-laki itu lihat selama melakukan perjalanan bersama.
Membuat keduanya menyimpan rasa kagum, sampai pada akhirnya berujung pada jenjang pernikahan.
Khadijah adalah wanita pertama yang dinikahi Nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat baiknya menjadi alasan besar Nabi Muhammad SAW sangat mencintai dirinya. Berikut beberapa sifat Khadijah yang baik diteladani oleh kaum perempuan Islam.
Khadijah salah satu sosok perempuan yang sangat setia terhadap suaminya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Disaat mereka berstatus sudah menjadi suami istri, Nabi Muhammad telah diberikan amanah yang penting oleh Allah SWT.
Sehingga banyak sekali tanggung jawab dan perjuangan yang harus dilalui oleh Nabi Muhammad SAW, banyak kesulitan dan cobaan yang mereka lalui bersama.
Namun begitu, tetap mereka lalui berdua dengan penuh rasa cinta tanpa mengeluh kesusahan. Bahkan Khodijah selalu memperlihatkan pengertian dan kesetiaannya untuk Nabi Muhammad SAW.
Perilaku itu sangat penting untuk dicontoh dalam menjalani lika liku rumah tangga, lewat menjaga keharmonisan dalam rumah tangga dan tetap setia bagaimanapun keadaan suami menjadi salah satu kunci seorang istri yang sholehah.
Seperti yang diceritakan awal cerita, bahwa Khadijah berlatar belakang sebagai pebisnis hebat yang membentuk dirinya menjadi sosok yang ulet dan tekun dalam menjalani tujuannya.
Sikap tersebut tentunya tak luntur setelah dirinya menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Khadijah tetap menjadi sosok yang tekun dan juga mandiri.
Sehingga orang-orang yang bekerjasama dengan Khadijah menjadi sangat segan dan menghormati dirinya.
Khadijah merupakan sosok perempuan yang mampu menjaga harga diri serta kehormatannya sebagai seorang perempuan.
Seperti yang diketahui, kehidupan di Mekah saat itu dipenuhi dengan kesenangan duniawi saja seperti, pesta-pesta, bernyanyi dan lain sebagainya yang hampir dilakukan sepanjang malam.
Hal itu tidak berpengaruh sama sekali untuk Khadijah, malah beliau sangat menghindari kegiatan tersebut untuk menghormati nama suami beserta menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Itulah beberapa sifat khadijah yang menjadi alasan untuk Nabi Muhammad SAW sangat cinta kepadanya. Bahkan Khadijah merupakan satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW yang tidak beliau poligami.
Namun takdir memisahkan mereka berdua, Khadijah wafat di umurnya yang ke 65 tahun. Nabi Muhammad SAW sangat terpukul atas berpulangnya sang istri ke hadapan Allah SWT. (ayu)
Load more