Tafsir Juz Amma: Kedahsyatan Hari Kiamat dalam Surat Al-Zalzalah dan Al-Qari’ah Kajian Ustadz Firanda Andirja
- Pixabay
Allah mengulang penyebutan Al-Qari’ah sebanyak tiga kali untuk menegaskan kedahsyatannya:
“Al-Qari’ah. Apakah Al-Qari’ah itu? Dan tahukah kamu apakah Al-Qari’ah itu?”
Pada hari itu, manusia seperti laron yang beterbangan tanpa arah, kebingungan dan ketakutan. Gunung-gunung yang kokoh berubah seperti kapas yang beterbangan, hancur tanpa sisa.
Timbangan Amal Penentu Nasib
Allah menjelaskan bahwa manusia akan ditimbang amalnya dengan timbangan yang sangat adil dan teliti.
Orang yang berat timbangan kebaikannya akan mendapatkan kehidupan yang penuh kenikmatan.
Orang yang ringan timbangan kebaikannya akan terjatuh ke dalam Hawiyah, yaitu neraka yang sangat dalam dan panas.
“Adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah Hawiyah.”
“Tahukah kamu apakah Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.”
Melalui dua surat ini, Ustadz Firanda menekankan pentingnya keikhlasan dan kesungguhan dalam beramal. Hari Kiamat adalah hari pembalasan yang nyata, tidak ada kesempatan beramal lagi.
“Hari ini adalah hari beramal tanpa hisab, sedangkan hari kiamat adalah hari hisab tanpa amal,” tegasnya.
Surat Al-Zalzalah dan Al-Qari’ah menjadi pengingat agar setiap muslim senantiasa memperbaiki niat, menjauhi dosa sekecil apa pun, serta memperbanyak amal saleh sebagai bekal menghadapi Hari Kiamat.
Load more