Bulan Rajab Tiba, Puasa Apa yang Dianjurkan? Waspada Hadits Palsu, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
- Freepik
tvOnenews.com - Saat ini umat muslim telah memasuki bulan Rajab. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025.
Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah atau disebut bulan hurum.
Bulan Asyharul Hurum ini mencakup Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Karena keistimewaannya, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dan puasa sunnah.
{{imageId:205864}}
Puasa Sunnah di Bulan Rajab
Salah satu amalan yang banyak dilakukan memasuki bulan Rajab adalah puasa sunnah.
Namun, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar berhati-hati karena banyak hadits palsu yang beredar tentang keutamaan puasa di bulan Rajab.
Menurutnya, puasa menjadi momen terbaik untuk mengevaluasi diri sendiri. Saat berpuasa, seseorang menahan diri dari maksiat dan memperbanyak ketaatan.
“Kalau Anda ingin menunaikan puasa di bulan Rajab dengan mengikuti Nabi SAW, isyaratnya untuk menghidupkan evaluasi diri, terkhusus di bulan-bulan haram yang empat tadi, maka itu tidak masalah, sunnah, boleh,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Disebutkan dalam Hadits Muslim riwayat Sayyidah Aisyah, Nabi Muhammad SAW sering meningkatkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab.
Dari Aisyah RA ia menuturkan: Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. (HR Bukhari, 1833, Muslim 1956).
Artinya, puasa di bulan Rajab sama seperti puasa di bulan-bulan haram lainnya. Tidak ada keistimewaan khusus yang hanya berlaku di Rajab.
Jenis Puasa yang Dianjurkan
Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa jenis puasa yang boleh dilakukan bebas disesuaikan dengan kemampuan.
Contohnya: puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, atau puasa Daud.
“Anda mau Senin puasa, silahkan, Kamis puasa, silahkan, tidak ada batas seperti hari-hari biasa. Cuma pahalanya ketika Anda kerjakan untuk menghindari maksiat, maka bisa berlipat dari hari-hari sebelumnya,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Waspada Hadits Palsu tentang Puasa Rajab
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar berhati-hati dengan informasi yang tidak shahih. Ada klaim palsu yang beredar, misalnya:
Puasa di Rajab akan mendapat surga khusus bernama “sungai Rajab”.
Puasa sehari di Rajab akan menghapus semua dosa dan membebaskan dari neraka.
“Kalau sudah bebas dari neraka, ngapain puasa Ramadhan?” tegasnya.
Keutamaan puasa di bulan Rajab sebenarnya bersifat umum, sama seperti puasa di bulan haram lainnya. Niat dan konsistensi dalam ibadah tetap menjadi kunci pahala.
Ustaz Adi Hidayat menambahkan, selain puasa, umat Islam boleh melakukan shalat malam di bulan Rajab, bulan Sya’ban, atau bulan lainnya, asalkan berdasarkan dalil shahih.
“Jadi kalau mau puasa silahkan, tapi gunakan yang shahih haditsnya sebagai sandarannya,” tutupnya. (gwn)
Load more