Kerjakan Satu Amalan Ini untuk Meningkatkan Ketakwaan di Bulan Rajab, Kata Ustaz Adi Hidayat
- YouTube/Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Bulan Rajab dikenal sebagai salah satu bulan yang memiliki keistimewaan dalam Islam.
Bulan ini termasuk ke dalam empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT, sehingga setiap amal kebaikan memiliki nilai keutamaan tersendiri.
Karena itu, banyak umat Islam memanfaatkan momen Rajab untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1447 Hijriah jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025.
Datangnya bulan ini menjadi pengingat penting untuk kembali menata hubungan dengan Allah SWT, terutama dengan memperbanyak ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
{{imageId:387203}}
Ketaatan dan Maksiat: Dua Hal yang Tidak Bisa Bersatu
Dalam salah satu kajiannya, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa ketaatan dan kemaksiatan adalah dua hal yang saling berlawanan dan tidak mungkin bersatu.
Ketika seseorang menekan kemaksiatan dalam hidupnya, maka ketaatan akan tumbuh dengan sendirinya. Sebaliknya, jika maksiat dibiarkan, maka kebaikan perlahan akan melemah.
Ia memberi contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang terbiasa menjaga lisannya dari kata-kata kotor, lama-kelamaan akan mudah mengucapkan hal-hal yang baik.
Begitu pula dengan pandangan mata, jika dibiasakan melihat yang baik dan halal, maka hal-hal buruk dan maksiat tidak lagi menarik untuk dilirik.
Namun, kebiasaan buruk akan melahirkan dampak sebaliknya. Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa terbiasa melihat yang haram dapat mengikis rasa suka terhadap yang halal.
“Saya sudah sering katakan, jika suami-suami sudah terbiasa melihat wajah yang bukan mahramnya, pasti ada rasa ketidaksukaan kepada istrinya,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ia menjelaskan, ketika seorang suami tidak lagi senang memandang istrinya yang halal, itu menjadi tanda bahwa matanya sering digunakan untuk melihat hal yang diharamkan.
Kondisi serupa juga bisa terjadi pada istri yang tidak lagi nyaman memandang suaminya karena terbiasa melihat yang bukan haknya.
{{imageId:387081}}
Rajab, Momentum untuk Menekan Maksiat dan Meningkatkan Ketakwaan
Dari gambaran tersebut, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk menekan kemaksiatan.
Saat seseorang meninggalkan hal-hal yang dilarang, pahala akan diraih dan ketaatan pun meningkat.
“Jadi di bulan Rajab ini yang harus Anda kerjakan, tingkatkan ketaatan, jauhi maksiat,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Puasa: Ibadah yang Menumbuhkan Ketaatan Secara Otomatis
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menyebutkan ada satu ibadah yang jika dikerjakan, secara otomatis akan mendorong seseorang menjauhi maksiat sekaligus memperbanyak ketaatan. Ibadah tersebut adalah puasa.
“Ibadah itu namanya puasa. Cuma puasa. Yang saat dikerjakan, pada saat yang bersamaan, (maaf) orang yang berpuasa, saat mengerjakan puasa itu sudah pasti akan meningkat nilai ketaatan dan amal ibadahnya,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Menurutnya, puasa memiliki efek langsung terhadap perilaku seseorang. Saat tidak berpuasa, seseorang belum tentu terdorong untuk berbagi.
Namun ketika berpuasa, kepekaan sosial biasanya meningkat. Banyak orang yang tergerak mendatangi anak yatim, fakir miskin, dan kaum duafa untuk bersedekah.
“Kalau tidak percaya, Anda tidak puasa, belum tentu bisa memberi. Tapi saat berpuasa, jangankan yang kelihatan mata, yang tak nampak didatangi. Berapa yatimnya, berapa duafanya,” ucap UAH.
Fenomena ini juga terlihat jelas saat bulan Ramadhan. Ketika puasa dijalankan, semangat berbagi meningkat, masjid dan panti asuhan ramai dikunjungi, serta kepedulian sosial semakin terasa.
Tidak hanya itu, puasa juga mendorong seseorang lebih dekat dengan Al-Quran. Di hari-hari biasa, seseorang belum tentu meluangkan waktu membaca Al-Quran.
Namun saat berpuasa, ada dorongan untuk membacanya di sela-sela aktivitas. Amalan salat sunnah pun umumnya bertambah, begitu pula kemampuan menahan emosi dan hawa nafsu.
Karena itulah, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa puasa adalah ibadah yang memiliki dampak menyeluruh.
“Jadi puasa itu, pada saat yang bersamaan dikerjakan, pasti bisa meningkatkan amal shaleh,” tutupnya.
Bulan Rajab pun menjadi momentum awal untuk melatih diri melalui puasa sunnah, sebagai persiapan spiritual menuju bulan-bulan besar berikutnya, sekaligus jalan untuk memperkuat ketakwaan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. (gwn)
Load more