Teks Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Keistimewaan Puasa Rajab, Latihan Iman Menuju Bulan Ramadhan
- Freepik
tvOnenews.com - Puasa Rajab merupakan amalan sunnah paling dinantikan umat Muslim. Hal ini mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan Rajab 1447 Hijriah.
Merujuk dari kalender Hijriah Indonesia 2026, 1 Rajab 1447 Hijriah/2025-2026 M akan jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Sementara malam awal 1 Rajab 1447 H, setelah waktu Maghrib pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Bulan Rajab merupakan bagian dari empat bulan haram, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, salah satunya puasa sunnah biasa dikenal puasa Rajab.
Tim tvOnenews akan merekomendasikan teks khutbah Jumat singkat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 19 Desember 2025, dengan tema keistimewaan puasa Rajab. Sebab puasa sunnah ini sebagai persiapan spiritual untuk meningkatkan iman menuju bulan Ramadhan.
Teks Khutbah Jumat: Keistimewaan Puasa Rajab, Latihan Iman Menuju Bulan Ramadhan
- Istimewa
Khutbah Pertama
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Pertama-tama, marilah kita mengucapkan puji syukur dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Jemaah shalat Jumat dimuliakan Allah,
Kita sebentar lagi akan memasuki bulan Rajab 1447 Hijriah. Seperti kita ketahui bersama, bulan ini menjadi bagian dari bulan haram.
Penjelasan mengenai bulan haram tercantum dalam dalil Al-Quran. Melalui Surat At-Taubah Ayat 36, Allah SWT berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah, 9:36).
Melalui tafsir ayat ini sebagai refleksi kita bersama. Bulan Rajab menjadi momentum agar kita semakin berhati-hati dari perbuatan maksiat dan terus mempertebal amal saleh.
Bagi orang mukmin melakukan satu kebaikan, pasti akan mendapatkan pahala dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sementara bagi siapa yang melakukan perbuatan maksiat, maka satu perbuatan dosa ini juga akan dilipatgandakan dan hukumannya lebih berat.
Untuk itulah, bulan haram sebagai pengingat bagi orang mukmin agar menghidupkan berbagai amal saleh, khususnya di bulan Rajab untuk memperbanyak shalat sunnah, istighfar, sedekah, hingga puasa sunnah.
Hadirin jemaah shalat Jumat rahimakumullah,
Banyak amalan yang mengarahkan untuk melatih spiritual dan mempertebal pahala. Akan tetapi, salah satu amalan utama di bulan Rajab jatuh pada puasa sunnah Rajab.
Memang tidak ada hadis shahih yang mengkhususkan terkait keistimewaan dari puasa Rajab, tetapi definisi umum mengenai puasa sunnah mengarahkan agar umat mendapat kedudukan yang sangat mulia.
Dalam salah satu hadis riwayat mengenai keutamaan dari puasa sunnah, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa adalah perisai." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kaum muslimin rahimakumullah,
Puasa Rajab memiliki ketentuan. Jangan sampai salah kaprah mengartikan amalan sunnah ini. Dalam hadis riwayat, puasa Rajab hanya dilakukan hari-hari tertentu dan tidak dalam sebulan penuh.
Hadis riwayat dari Ibnu Abbas menjelaskan ketentuan hari dalam melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab, begini bunyinya:
"Nabi berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau akan berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya. Lalu, beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau tidak akan berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya."
Waktu-waktu tertentu dalam puasa Rajab terletak pada hari Ayyamul Bidh. Biasanya memiliki penyebutan sebagai Puasa Ayyamul Bidh jatuh pada pertengahan bulan haram.
Di bulan Rajab 1447 Hijriah, Puasa Ayyamul Bidh akan berlangsung pada Jumat, 2 Desember hingga Minggu, 4 Januari 2026. Selain itu, ada juga puasa sunnah lainnya seperti Puasa Senin Kamis.
Ibadallah,
Sebagian ulama juga menjelaskan puasa sunnah di awal bulan Rajab akan mendapatkan ridha, kemuliaan, dan penghapusan dosa.
Imam Al-Ghazali juga mengutip hadis lainnya mengenai pahala mengerjakan puasa selama tiga hari. Jenis puasa di bulan Rajab ini terletak pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, begini bunyinya:
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: "Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Hadis riwayat Ibnuu 'Asakir dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya: "Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun."
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada intinya, puasa Rajab mengarahkan pada persiapan spiritual dan sebagai latihan menuju Ramadhan. Selain itu, kita akan mendapatkan pentingnya kesabaran, keikhlasan, serta mengendalikan hawa nafsu agar terhindar dari perbuatan maksiat.
Orang mukmin yang membiasakan diri untuk berpuasa sejak Rajab, maka bisa merasakan tubuh dan jiwa yang sudah terlatih ketika memasuki bulan Ramadhan.
Bulan Rajab seperti menjadi ajang atau pemanasan bagi ruhani. Nantinya, seluruh ibadah di bulan Ramadhan akan semakin terasa lebih ringan dan bisa khusyuk dalam mengerjakan ibadahnya.
Selain sebagai persiapan menyambut Ramadhan, puasa Rajab juga menuntun seorang mukmin mendapat balasan pahala yang berlipat ganda, terbukanya pintu-pintu surga, mendapat pahala setara puasa selama 60 bulan, terhindar dari api neraka, hingga mendapatkan minuman dari sungai surga.
Khutbah Kedua
Jemaah Jumat dibahagiakan Allah,
Demikianlah khutbah pertama disampaikan pada hari ini. Marilah kita memperbanyak istighfar dan doa agar Allah SWT mengampuni segala dosa kita, menerima amal dan ibadah kita, serta mempertemukan kita kembali di Bulan Suci Ramadhan dengan keadaan sehat. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.
Penutup Doa
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Bacaan Latin: Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya’bâna waballighnâ ramadlânâ.
Artinya: "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kemenag RI, NU Online, Antara, buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, kitab Ihya 'Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.
Load more