Tafsir Surah An-Nas: Penjelasan Mendalam Ustaz Adi Hidayat tentang Hakikat Manusia dan Perlindungan Allah
- Unsplash/Lexi T
Allah memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ untuk berlindung kepada:
Rabb An-Nas (Pemelihara manusia)
Malik An-Nas (Raja manusia)
Ilah An-Nas (Sesembahan manusia)
Ini menunjukkan bahwa segala bentuk gangguan—baik fisik, psikis, maupun sosial—hanya dapat diatasi dengan kembali kepada Allah.
Bisikan Setan dan Kerusakan Sosial
Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa banyak perilaku buruk manusia bersumber dari bisikan setan yang menanamkan kebencian, iri, dan permusuhan. Karena itu, Surah An-Nas menjadi benteng penting agar manusia tidak terjerumus dalam konflik dan kezaliman.
Jika peristiwa tertentu tidak disebutkan secara rinci dalam Al-Qur’an, menurut kaidah tafsir, itu menandakan bahwa peristiwa serupa akan terus terjadi sepanjang zaman, dengan pelaku yang berbeda.
Islam dan Kepedulian terhadap Lingkungan
Makna an-nas juga mencakup hubungan manusia dengan:
Sesama manusia
Hewan
Tumbuhan dan alam
Bahkan dalam kondisi perang, Islam melarang perusakan tanaman dan penyiksaan hewan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keseimbangan ekologis dan kemanusiaan.
Penutup
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa menjadi an-nas sejati berarti menjadi manusia yang:
- Baik kepada sesama
- Lembut terhadap lingkungan
- Memaafkan kesalahan
- Menjaga hati dari bisikan keburukan
- Surah An-Nas bukan sekadar bacaan perlindungan, melainkan pedoman hidup agar manusia kembali kepada fitrahnya dan pulang kepada Allah dalam keadaan husnul khatimah.
Load more