Teks Khutbah Jumat Periode Desember 2025: Besarnya Pahala Menolong Korban Banjir Sumatera, Tanda Tumbuhkan Iman
- Antara
tvOnenews.com - Bencana banjir Sumatera meliputi tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat meluluhlantakkan ratusan ribu rumah.
Sejak akhir November 2025 hingga Senin, 8 Desember 2025, BNPB melaporkan dampak bencana banjir Sumatera mengakibatkan 950 jiwa meninggal dunia, 274 jiwa hilang, dan lima ribu jiwa terluka.
Banjir dan tanah longsor di Sumatera juga membuat ribuan fasilitas umum mengalami kerusakan, seperti akses jalan hingga jembatan banyak yang hancur.
Melalui teks khutbah Jumat singkat, jemaah shalat Jumat akan mendapat renungan. Dari tema ini, betapa pentingnya menolong para korban terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera.
- Istimewa
Masyarakat Indonesia berhasil menunjukkan kekompakan mengumpulkan donasi hingga menyalurkan bantuan logistik. Aksi seperti ini menumbuhkan pahala saat membantu para korban banjir Sumatera.
Untuk itu, Tim tvOnenews membagikan rekomendasi tema teks khutbah Jumat singkat untuk pelaksanaan shalat Jumat pada periode Desember 2025.
Teks Khutbah Jumat Singkat: Besarnya Pahala Menolong Korban Banjir Sumatera, Tanda Tumbuhkan Iman
- iStockPhoto
Khutbah Pertama
Jemaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Pertama-tama, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga kita senantiasa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Tak lupa, khatib senantiasa mengajak kita semua melantunkan sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Saudaraku yang dibahagiakan Allah,
Dalam dalil Al-Quran melalui Surat Ar-Rum Ayat 48-49, Allah SWT berfirman alasan hujan diguyurkan ke bumi:
اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ, وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمُبْلِسِيْنَۚ
Artinya: "Allahlah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia (Allah) membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira. Padahal, sebelum hujan diturunkan, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rumm, 30:48-49).
Sebagaimana diketahui, hujan merupakan salah satu tentara dari Allah SWT. Air yang jatuh ke bumi tunduk atas hasil tunduk kepada perintah-Nya.
Air dan hujan bisa menjadi pertolongan untuk seluruh makhluk hidup. Dalam sejarah Perang Badar, kehadiran hujan mampu menenangkan hati umat Muslim.
Di balik keindahannya, hujan bisa berubah menjadi bencana. Diketahui, saat ini jutaan saudara kita di Sumatera menngalami musibah banjir bandang dan tanah longsor.
Bencana ini tidak biasa. Air bah dan tanah yang hancur menyebabkan kerusakan besar, kehilangan harta hingga mengakibatkan manusia meninggal dunia. Dari data BNPB, sudah ribuan orang dari 52 kabupaten terdampak banjir bandang ini.
Di tengah kesedihan, Allah memberikan tantangan besar bagaimana hamba-Nya bisa menunjukkan kepekaan sosial. Tantangan ini sangat sederhana, yakni hanya melakukan tindakan nyata.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah,
Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 155, Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar." (QS. Al-Baqarah, 2:155).
Dari ayat ini, musibah seperti banjir memiliki makna agar manusia selalu muhasabah dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Tafsir ayat ini juga mengingatkan manusia semakin memperkuat hubungan sesama manusia.
Dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat." (HR. Muslim, no. 2699).
Kaum muslimin rahimahumullah,
Ada banyak cara untuk menolong korban bencana. Bisa melalui sedekah, infak, tenaga, obat-obatan, makanan, pakaian hingga doa. Semua ini menjadi bagian amal besar paling dicintai oleh-Nya.
Dalam kondisi darurat, orang yang menolong dan bergotong royong akan mendapatkan pahala dilipatgandakan. Terlebih, bantuan ini terjadi di tengah kesulitan mampu menumbuhkan pahala amal jariyah yang terus mengalir.
Dari bencana Sumatera, ribuan warga terpaksa mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal. Mereka kelaparan saat menunggu bantuan logistik tiba.
Pada momen inilah, Allah SWT memberikan kesempatan bagi kita terus menumbuhkan iman hingga solidaritas sosial. Ini bisa bernilai ibadah yang agung di hadapan Allah SWT.
Khutbah Kedua
Saudaraku yang dimuliakan oleh Allah,
Demikianlah khatib menyampaikan khutbah pertama pada hari ini. Di sesi khutbah kedua pada kesempatan ini, marilah kita membantu korban banjir di Sumatera sesuai kemampuan.
Jangan sekali-kali meremehkan sedekah kecil. Meski ukurannya tidak banyak, tetapi Allah Maha Melihat ketulusan hamba-Nya. Untuk itu, marilah menjadikan musibah ini sebagai pintu menambah pahala, syukur nikmat, dan pembersih dosa.
Semoga Allah melindungi saudara kita yang terkena musibah banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera. Semoga Allah menguatkan mereka dan menjadikan kita hamba yang bermanfaat.
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kemenag RI, NU Online, BNPB, Yayasan Amal Jariyah Indonesia.
Load more