Tafsir An-Nur Ayat 30: Buya Yahya Ingatkan Pentingnya Jaga Pandangan untuk Hindari Zina
- Istimewa
tvOnenews.com, Jakarta – Dalam kajian rutin tafsir Surah An-Nur, Buya Yahya kembali menyampaikan pesan penting terkait perintah Allah dalam menjaga pandangan sebagai langkah pencegahan perbuatan zina.
Kajian tersebut membahas lanjutan ayat-ayat sebelumnya dalam Surah An-Nur yang mengingatkan umat tentang bahaya zina, hukum lian, serta adab memasuki rumah.
Buya Yahya membuka kajiannya dengan doa dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebelum memasuki inti pembahasan.
- Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV
Pada kesempatan tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya perintah dalam QS. An-Nur ayat 30, yang berbunyi:
"قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ"
Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
Menurut Buya Yahya, ayat ini mengandung pendidikan yang sangat penting mengenai kontrol diri dalam kehidupan modern, terutama di tengah derasnya arus informasi dan kemudahan akses terhadap konten yang merusak moral.
“Katakanlah wahai Muhammad kepada orang-orang yang beriman…,” ucap Buya Yahya, menegaskan bahwa panggilan ayat ini ditujukan secara langsung kepada mereka yang mengaku beriman.
Ia menjelaskan, menjaga pandangan bukan sekadar aturan fiqih, tetapi bentuk ketaatan hati kepada Allah.
Menurutnya, seseorang yang benar-benar beriman akan berusaha melaksanakan perintah ini baik di hadapan manusia maupun saat sedang sendirian.
Buya Yahya juga menyinggung fenomena zaman digital, di mana godaan visual semakin mudah ditemukan melalui perangkat elektronik.
Menurutnya, orang yang lalai menjaga pandangan akan lebih mudah tergelincir dalam kebiasaan buruk lain hingga berujung pada kehinaan, bahkan dosa besar.
Buya Yahya menggambarkan bahwa keindahan hidup rumah tangga dan hubungan halal dapat rusak jika seseorang terbiasa melihat hal-hal yang diharamkan.
Ia mencontohkan bahwa seseorang yang terbiasa dengan yang haram akan memandang sesuatu yang halal menjadi kurang bernilai.
Di akhir kajian, Buya Yahya mengingatkan bahwa menjaga pandangan bukan hanya terkait aurat perempuan atau laki-laki, tapi juga penjagaan hati agar tidak terjerumus dalam syahwat, khayalan, dan perilaku menyimpang.
Ia menutup dengan pesan bahwa perintah ini bukan hanya etika sosial, tetapi bentuk ketakwaan:
“Innallaha khabirum bima yasnaun. Allah Maha Tahu apa yang dilakukan seorang hamba, baik di tempat terang maupun tersembunyi.”
Buya Yahya kemudian memanjatkan doa agar seluruh umat Islam mampu mengamalkan ayat ini dan dijauhkan dari fitnah serta kerusakan moral yang merusak diri, keluarga, dan masyarakat.
Load more