Wudu Tidak Sah Kalau Ada Cat di Kulit, Simak Penjelasan Buya Yahya
- Istimewa/pixabay.com
tvOnenews.com – Sebuah pertanyaan menarik disampaikan seorang jamaah kepada ulama dan pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah Buya Yahya.
Dalam video yang beredar, seorang pria yang bekerja sebagai tukang cat menanyakan hukum wudu ketika masih ada sisa cat menempel di tubuh.
"Mohon izin bertanya Buya. Saya punya pekerjaan alhamdulillah jadi tukang ngecet. Kadang setelah wudu, catnya masih tertinggal di tangan. Apakah wudunya sah? Misalkan wudunya sudah selesai terus baru ketahuan ada cat yang ketinggalan Buya," tanya pria tersebut.
Selain itu, ia juga menyinggung tradisi sebagian masyarakat Sunda yang membacakan doa untuk ahli kubur sebelum makan.
"Kebiasaan di kampung itu kalau habis masak sebelum dimakan itu suka ada ucapan kayak gini Buya… arwah ka sadayana… mudah-mudahan masakan ini bisa dirasa dan sampai ke ahli kubur," lanjutnya.
- Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV
Cat yang Menempel Menghalangi Sahnya Wudu
Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa cat yang berbentuk fisik dan menempel pada kulit dapat menghalangi sampainya air wudu. Karena itu, wudu bisa dianggap tidak sah.
"Cat itu ada bendanya, ada bentuknya dan itu kalau nempel di kulit atau bagian anggota tubuh itu akan menghalangi sampainya air ke kulit. Cat kuku sama, cat tembok sama. Jadi kalau kita lagi wudu itu menjadikan wudu kita tidak sah," jelas Buya Yahya.
Buya menambahkan, jika seseorang baru menyadari ada cat setelah selesai wudu atau bahkan setelah salat, maka wajib mengulangi bagian yang tertutup cat.
"Yang dianggap tidak sah adalah bagian yang ada catnya. Sehingga yang perlu diulang adalah hanya yang ada catnya tadi," ujarnya.
Ia mencontohkan, jika cat berada di kuku atau jempol, maka cukup membersihkan bagian itu lalu melanjutkan urutan wudu dari titik tersebut tanpa harus mengulang dari awal.
Menjawab pertanyaan kedua, Buya Yahya menjelaskan bahwa mendoakan orang yang telah wafat adalah amalan mulia. Namun keyakinan bahwa roh dapat merasakan makanan adalah hal yang tidak ada dalam ajaran Islam.
Load more