Nasihat Buya Yahya untuk Suami dengan Penghasilan Lebih Kecil dari Istri
- Pexels/ANTONI SHKRABA production
Jakarta, tvOnenews.com — Pendakwah Buya Yahya memberikan nasihat panjang terkait fenomena rumah tangga modern, khususnya ketika istri memiliki penghasilan lebih besar dibanding suami.
Nasihat ini disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan seorang suami yang mengaku sebelumnya bekerja, namun berhenti demi mengurus anak sesuai permintaan istrinya.
Setelah itu, sang istri menjadi pencari nafkah utama, namun hubungan mereka memburuk hingga sang suami berulang kali diusir dan dilarang berkomunikasi dengan anak serta ibunya dari pernikahan sebelumnya.
- Freepik/timeimage
Istri Boleh Bekerja, Tapi Ada Syarat
Buya Yahya menegaskan bahwa wanita bekerja bukanlah hal yang dilarang dalam Islam, selama memenuhi rambu-rambu tertentu.
“Perempuan mencari rezeki bukan dilarang. Tapi izin suami wajib, pekerjaannya halal, terhormat, dan tidak meninggalkan kewajiban terhadap keluarga,” ujar Buya Yahya.
Ia juga menekankan bahwa seorang istri harus menjaga sikap saat diberi rezeki lebih oleh Allah.
“Banyak perempuan ketika mulai punya penghasilan, suaranya naik ke suami. Itu awal kehancuran rumah tangga,” tegasnya.
Penghasilan Tidak Mengubah Kepemimpinan Suami
Buya Yahya menilai, banyak kasus pertengkaran rumah tangga bermula dari berubahnya sikap istri ketika memiliki penghasilan.
Menurutnya, sikap ini berbahaya karena dapat berujung pada sikap merasa lebih berkuasa, mudah mengusir suami, hingga meminta cerai.
“Bukan salah bekerja, tapi salah ketika sombong. Kalau engkau diberi rezeki lebih, jadilah semakin tawadhu,” jelasnya.
Suami Tetap Wajib Berusaha Menafkahi
- Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV
Buya juga menegaskan bahwa suami tetap memiliki kewajiban mencari nafkah meski istrinya mampu secara finansial.
Namun, jika seorang suami sudah berusaha tetapi tetap kesulitan, ia tidak berdosa.
“Yang penting usaha. Jangan ongkang-ongkang sementara istri bekerja keras,” katanya.
Prioritas: Istri atau Ibu?
Menjawab pertanyaan soal prioritas antara istri dan ibu, Buya Yahya menyampaikan penjelasan tegas:
Dalam urusan bakti dan penghormatan → ibu tetap nomor satu.
Dalam kondisi nafkah ekstrem → istri didahulukan karena berada dalam tanggung jawab suami.
Namun ia menegaskan, istri tidak boleh melarang suami berbuat baik kepada ibunya.
Load more