Tradisi Mudik Dalam Agama Islam
- Freepik.com
Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi“. (al Baqarah/2 : 27).
Dari Jubair bin Muth’im bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah berkata:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ
Artinya : “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kerabat.”
Marilah memulai silaturahmi untuk menjadi salah satu rutinitas agar terhindar dari ancaman-ancaman besar yang tidak diinginkan, Allahumma min dzalik.
Namun, agama Islam tidak pernah untuk menganjurkan atau mewajibkan umatnya melakukan kegiatan mudik, yang diajarkan agama Islam adalah makna dari menjaga ikatan tali silaturahmi dengan sesama manusia. Terlebih menjaga tali silaturahmi dengan kerabat dan sanak saudara.
Pada akhirnya, tradisi mudik di Indonesia tidak hanya sekedar pulang ke kampung saja. Tradisi ini akhirnya dimanfaatkan bersamaan disaat waktu lebaran tiba dengan anjuran agama Islam yang menghimbau untuk melakukan silaturahmi. Sebab itu, dikenal dengan istilah ‘Mudik Lebaran’.
Tidak heran sekalipun momentum mudik ini sebagian dari perayaan hari raya umat muslim, yaitu Idul Fitri, pelaku mudik bahkan tidak hanya umat Islam saja. Penganut agama lain pun juga ikut menjadi pemudik di saat Lebaran.
Tradisi mudik bahkan tidak hanya berlaku di negara Indonesia saja, negara-negara tetangga pun menerapkan tradisi mudik dengan makna yang sama, misalnya saja Malaysia, India, Turki dan juga Mesir.
Dibalik itu semua kegiatan mudik selain mengasyikan, mendapatkan pahala juga memang memberikan beberapa dampak positif dalam kehidupan, contohnya saja dalam pengamalan agama dan sosiologis.
Peristiwa mudik lebaran juga mempunyai dampak positif dalam pengamalan ajaran Islam. Karena di tengah kemajuan yang membawa manusia kepada perilaku masing-masing (individu) yang terkadang enggan berhubungan dengan pihak lain dan merasa terganggu. Melalui cara silaturahmi malah hal ini bisa cair.
Load more