Tradisi Unik Malam Takbiran di Berbagai Daerah Indonesia
- viva.co.id
Lampu minyak ini disusun dengan sedemikian rapi sampai membentuk sesuatu yang berhubungan dengan Idul Fitri serta agama Islam. misalnya berbentuk ketupat, kaligrafi yang indah, kitab suci Al-Qur’an dan masih banyak bentuk lainnya.
Pemasangan lampu ini dilakukan pada 3 malam terakhir sebelum hari raya Idul Fitri, dimulai sejak maghrib sampai dengan menjelang subuh.
Kegiatan ini disebut dengan Tumbilotohe, Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo yang terdiri dari dua suku kata, yaitu tumbilo yang berarti memasang, dan tohe yang diartikan sebagai lampu. Tohe atau dikenal pula sebagai tohe tutu merupakan lampu tradisional khas dari Gorontalo.
Tradisi ini dilakukan karena masyarakat Gorontalo percaya, bahwa dengan melakukan tradisi Tumbilotohe ini mereka bisa mendapatkan berkah dari Lailatul Qadar.
3. Bengkulu – Ronjok Sayak
Kita bergeser ke daerah Bengkulu yang memiliki tradisi malam takbiran tak kalah unik. Yaitu tradisi Ronjok Sayak yang memiliki arti, ronjok adalah bakar gunung dan sayak yang memiliki arti dari batok kelapa.
Sesuai namanya, tradisi ini dilaksanakan dengan menumpuk batok kelapa hingga menyerupai bentuk gunung. Batok kelapa ini disusun bisa sampai setinggi satu meter yang nantinya akan dibakar.
Tradisi ini dilakukan disetiap halaman rumah masyarakat Bengkulu pada saat malam setelah berlangsungnya sholat isya. Tradisi ini bisa terbentuk karena bermula dari masyarakat Bengkulu yang ingin menciptakan alat penerang sebagai lambang kegembiraan masyarakat sekitar dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
Batok kelapa yang digunakan dalam tradisi ini memberi simbol sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga sebagai doa bagi arwah para leluhur yang telah meninggal. Tradisi Ronjok Sayak ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
4. Grebeg Syawal - Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta juga tidak kalah dari daerah lain di Indonesia, masyarakat Yogyakarta ini memiliki tradisi malam takbiran yang istimewa yaitu Grebeg Syawal. Tradisi Grebeg Syawal biasanya dilakukan oleh pihak Keraton Yogyakarta.
Isi Kegiatan dalam tradisi yaitu, dengan menyusun hasil pertanian dan perkebunan yang disebut gunungan. Gunungan ini nantinya akan diarak keliling Keraton hingga ke Masjid Agung Yogyakarta.
Load more