Ternyata Ini Doa Ruku' yang Sering Dibaca Rasulullah SAW
- Pexels/Michael Burrows
tvOnenews.com - Ruku’ merupakan salah satu gerakan shalat yang menjadi bagian dari rukun shalat.
Dalam posisi ini, punggung dan leher dibuat sejajar sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT.
Karena termasuk rukun, gerakan ini tidak boleh dilewatkan, dan di dalamnya terdapat doa khusus yang dibaca oleh Rasulullah SAW.
- Pexels/michael burrows
Doa yang paling umum diucapkan ketika ruku’ adalah “Subhana rabbiyal adzim”, bacaan yang sangat dikenal di kalangan umat Islam.
Selain itu, ada pula doa “Subhana rabbiyal adzimi wabihamdih” yang juga banyak diamalkan oleh para jamaah.
Namun, menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam kanal YouTube Majlis Islami (unggahan 22 Desember 2020), Rasulullah SAW juga sering membaca doa lain ketika ruku’, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits sahih.
Ustaz Adi menjelaskan bahwa dalam setiap ibadah, umat Islam perlu berpegang pada dalil yang jelas.
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Beliau menerangkan, bacaan “Subhana rabbiyal adzim” yang pertama kali disebutkan itu terdapat dalam HR. Muslim No. 772.
Biasanya dibaca sebanyak tiga kali, tetapi jumlah tersebut bukanlah ketentuan mutlak.
“Boleh memperbanyak bacaan Subhana rabbiyal adzim, sekali boleh, dua kali boleh, tiga kali boleh, empat kali boleh,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Yang tidak tepat yaitu membatasi sampai bilangan tertentu,” lanjutnya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, membaca tiga kali memang sah, namun yang keliru adalah menganggap harus tiga kali dan tidak boleh lebih atau kurang.
Hal serupa juga berlaku untuk doa “Subhana rabbiyal adzimi wabihamdih”, yang juga diriwayatkan dalam hadits sahih.
- Pexels/Thirdman
“Berapa kali? 3 kali boleh, 4 kali boleh, 5 kali boleh, dan seterusnya. Yang tidak tepat itu membatasi, misal kalau tidak tiga kali itu salah,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengungkap bahwa Rasulullah SAW juga memiliki doa lain yang sering dibaca saat ruku’, sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA.
“Kalau sering itu tidak harus selalu. Artinya seringkali dibaca Nabi SAW. Yang lainnya pun benar, dibaca Nabi juga,” jelasnya.
Load more