Makna dari Jumlah Takbir Pada Saat Sholat Idul Fitri
- envato.com
Hari raya Idul Fitri menjadi puncak acara untuk bulan suci Ramadhan. Idul Fitri menandakan kita sudah berhasil melalui puasa 30 hari lamanya. Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, malah godaan-godan kecil yang menjadi halangan berat untuk dijalani. Seperti menyimpan rasa nafsu, mengeluh, marah-marah dan masih banyak lagi.
Untuk melalui itu semua, tentu sangat tidak mudah untuk umat Islam yang menjalankannya. Sebab itu Idul Fitri menjadi hari kemenangan yang ditunggu-tunggu. Sebenarnya inti dari hari raya Idul Fitri adalah Sholat Ied. Sholat Ied adalah sholat yang dilakukan pada hari besar umat Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Sholat Ied termasuk dalam sholat sunnah muakad, sholat sunnah muakad adalah sholat sunnah yang dikuatkan atau sholat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan jarang ditinggalkannya.
Sholat ini dilakukan pada saat sebelum tergelincirnya matahari atau sekitar pukul 7 pagi. Sholat Ied terdiri dari 2 rakaat, setiap rakaat disunnahkan untuk mengucapkan takbir. Takbir diucapkan dan dilakukan sebanyak 7 kali pada rakaat pertama. Lalu berjumlah 5 kali pada rakaat kedua.
Namun, apakah selama ini umat Islam melakukan takbir sebanyak itu hanya mengikuti imam di Masjid saja? Bertanya-tanya dalam hati mengapa takbir yang dilakukan begitu banyak? Begini ternyata makna dari takbir saat Sholat Ied.
Pada rakaat yang pertama, takbir dilakukan sebanyak 7 kali jumlahnya. Ternyata setiap takbirnya memiliki makna yang sangat baik. Yakni untuk membersihkan atau mensucikan kembali beberapa panca indera, seperti.
1.Mata Kanan dan Mata Kiri
Kedua mata kita tampaknya menjadi tempat yang paling banyak melakukan dosa. Secara sengaja maupun tidak sengaja pada setiap harinya, setiap kegiatan dan momen, baik itu bersifat positif maupun negatif akan terekam baik oleh mata yang cukup sulit untuk dihindari.
2. Mulut
Hampir sama dengan mata, mulut juga salah satu panca indera yang sulit dihindari untuk tidak melakukan dosa. Banyak sekali suara di dalam hati yang tidak dapat ditahan untuk diucapkan dan terkadang bisa membuat hati seseorang tersinggung bahkan terluka. contoh lainnya seperti berkata bohong dan membuat dusta. Melalui mulut juga, ciutan ghibah atau membicarakan tentang seseorang kepada orang lain yang belum tentu benar adanya sering terlontarkan.
Load more