Teks Khutbah Jumat 3 Oktober 2025 Singkat Padat tentang Takwa dan Rezeki
- tvOnenews - Gigih Wahyuningsih
tvOnenews.com - Setiap pekan, khutbah Jumat menjadi momen penting bagi umat Islam untuk saling mengingatkan tentang nilai-nilai ketakwaan dan pesan kehidupan.
Pada Jumat, 3 Oktober 2025, tema khutbah berfokus pada takwa dan rezeki, dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seorang muslim.
Takwa adalah kunci keberkahan, sementara rezeki merupakan jaminan Allah yang akan dimudahkan bagi hamba-hamba-Nya yang senantiasa menjaga ketakwaan.
- Pexels/Mohammed Alim
Dengan takwa, seorang hamba bukan hanya dijauhkan dari maksiat, tetapi juga dibukakan jalan keluar dari setiap kesulitan serta diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Berikut ini contoh teks khutbah Jumat singkat dan padat yang bisa dijadikan referensi bagi khatib, dikutip dari Ngaji.id, dengan tema “Takwa dan Rezeki.”
Khutbah Jumat Pertama
Segala puji bagi Allah, kita memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang mampu menyesatkannya. Barang siapa disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, sebagaimana firman-Nya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ﴿آل عمران : ۱۰۲﴾
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)
- Pexels/Eslam Mohammed Abdelmaksoud
Allah memerintahkan kita untuk benar-benar menjaga takwa, bukan hanya sekadar pengakuan. Takwa harus tercermin dalam ucapan, perbuatan, dan seluruh amal kita.
Jamaah rahimakumullah,
Seringkali manusia gundah karena urusan rezeki. Kita sadar bahwa Allah adalah Ar-Razzaq, Maha Pemberi Rezeki, namun di lapangan banyak yang masih mencari jalan pintas dengan mendatangi tempat pesugihan atau praktik perdukunan. Padahal Allah telah menegaskan:
اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ (QS. Az-Zariyat: 58)
“Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki, Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”
Setiap makhluk telah dijamin rezekinya:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا (QS. Hud: 6)
“Tidak ada suatu makhluk pun yang melata di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”
Rezeki kita telah ditetapkan sejak dalam kandungan, bersama dengan ajal, amal, dan nasib. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa tidak ada jiwa yang mati hingga sempurna seluruh jatah rezekinya.
Karena itu, janganlah mencari rezeki dengan jalan haram. Jika merasa sempit, perbanyaklah istighfar, karena istighfar merupakan pintu terbukanya rezeki. Allah berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا (QS. Nuh: 10)
“Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.”
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّ الْمُصْطَفَى...
Ma’asyiral Muslimin,
setiap pagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.”
Doa ini mengajarkan kita tiga hal penting:
1. Ilmu yang bermanfaat, yang menambah takut kepada Allah.
2. Rezeki yang halal dan berkah, bukan sekadar banyak.
3. Amal yang diterima, karena tidak semua amal ibadah pasti diterima oleh Allah.
Jangan lupakan pula keutamaan hari Jumat. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ (QS. Al-Jumu’ah: 9)
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.”
Hari Jumat juga adalah waktunya memperbanyak shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (QS. Al-Ahzab: 56)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa, diberi rezeki yang halal lagi berkah, serta amal yang diterima di sisi-Nya.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّقِيْنَ، وَارْزُقْنَا رِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا مُبَارَكًا، وَتَقَبَّلْ مِنَّا أَعْمَالَنَا يَا رَحْمَانُ يَا رَحِيْمُ
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(gwn)
Load more