Suami Kerap Makan Siang dan Ngobrol "Berdua" dengan Teman Kerja Wanita, Apa Hukumnya? Buya Yahya Sebut: Setan itu Pintar
- Istockphoto
tvOnenews.com - Emangnya boleh, seorang suami yang juga punya jabatan pimpinan di kantor sering 'ngobrol' dan makan siang berdua dengan staf marketing? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Di lingkungan kerja modern, interaksi antar pegawai seringkali melahirkan kedekatan yang lebih dari sekadar profesionalitas. Seorang pimpinan misalnya, bisa saja tampak akrab dengan staf marketing perempuannya hanya karena sering berdiskusi tentang strategi penjualan.
Obrolan yang awalnya sebatas pekerjaan, perlahan bisa merambah pada hal-hal pribadi yang menumbuhkan kenyamanan tersendiri.
Fenomena ini tampak sepele, namun berpotensi menimbulkan fitnah. Apalagi jika keakraban itu terus berlanjut dengan kebiasaan 'ngobrol' dan makan siang berdua di kantin atau restoran sekitar kantor.
Sekilas, aktivitas itu mungkin dianggap lumrah karena tidak melibatkan hal-hal intim sebagaimana pasangan suami istri.
Namun dalam pandangan Islam, kebersamaan semacam ini perlu mendapat perhatian khusus, terlebih jika salah satu atau keduanya telah berumah tangga.
Bayangkan seorang istri yang bekerja di bidang marketing. Ia kerap diajak makan siang berdua oleh pimpinan laki-lakinya dengan alasan sekadar membicarakan sebuah proyek.
Meski tampak biasa, situasi itu bisa memicu godaan syahwat. Inilah yang dikhawatirkan para ulama, karena setan sangat pandai menyusupkan bisikan di balik interaksi yang terlihat wajar.
Islam tidak menutup ruang silaturahmi, tetapi memberi batas tegas agar kehormatan dan kesucian rumah tangga tetap terjaga.
Buya Yahya: Jangan Mau Dibohongi Setan
Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube resminya, Buya Yahya pernah ditanya soal hukum seorang istri makan berdua dengan teman kerja laki-lakinya.
Ia menegaskan bahwa kebiasaan ini bukan hal remeh, melainkan pintu masuk setan untuk merusak rumah tangga.
“Makan berdua, ngapain makan berdua, Anda jangan main-main sama setan. Makan bisa di rumah masing-masing. Traktir-traktiran, kasih duitnya saja, transfer. Jangan mau dibohongi setan hei para wanita,” tegas Buya Yahya.
Menurut beliau, meskipun hanya makan siang, aktivitas berdua di tempat sepi atau terpisah dari orang lain adalah mukaddimah kehancuran. Apalagi jika hubungan itu dilandasi nostalgia lama seperti teman sekolah.
“Apalagi dia adalah teman lama, teman SMA. Setan. Kenangan yang lalu, sehingga suaminya bisa ditinggal. Hari ini zaman pengkhianatan banyak. Naudzubillah,” tambahnya.

- Istockphoto
Dampak Buruk bagi Rumah Tangga
Buya Yahya menegaskan bahwa istri yang membiarkan kebiasaan seperti ini bisa kehilangan rasa mesra pada suaminya, karena hatinya sudah condong kepada orang lain. Itu adalah bentuk pengkhianatan yang hina, tercela, dan bisa berujung pada zina.
Beliau mengingatkan, “Wanita mulia gak akan mau makan di luar. Ngapain makan di luar, di rumah enak, terhormat.”
Jika dibiarkan, sikap ini bisa menodai keharmonisan rumah tangga. Bahkan, kata Buya Yahya, durhaka seorang istri kepada suami jauh lebih berat dosanya dibanding durhaka pada orang tua.
“Kalau durhaka kepada orang tua, seorang anak gak ada yang bisa menolong. Biarpun seribu orang datang untuk menolong dia, akan tetap sengsara. Dan durhakanya seorang wanita kepada suami, lebih besar dari itu semuanya,” tambahnya.
Pandangan Al-Qur’an dan Hadis
Islam sudah mengingatkan bahwa menjaga batas pergaulan adalah kunci keselamatan. Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32).
Ayat ini menegaskan larangan bukan hanya pada zina itu sendiri, melainkan juga segala bentuk aktivitas yang bisa menjadi jalan menuju zina, termasuk makan berdua dengan lawan jenis di luar ikatan mahram.
- YouTube Al Bahjah TV
Rasulullah SAW pun bersabda:
“Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa situasi berdua dengan lawan jenis sangat rawan fitnah. Setan bisa memanfaatkan celah kecil untuk menggiring manusia pada maksiat yang lebih besar.
Keakraban di tempat kerja memang hal yang wajar, tetapi Islam memberi batas jelas agar tidak terjerumus pada hal-hal yang merusak kehormatan.
Ajakan makan siang berdua dengan lawan jenis, apalagi bagi wanita yang sudah bersuami, bukanlah sekadar basa-basi. Itu bisa menjadi bisikan setan yang meruntuhkan keutuhan rumah tangga.
Pesan Buya Yahya menjadi pengingat penting: jangan turuti syahwat yang dibungkus dengan alasan sederhana.
Jadilah wanita mulia yang menjaga diri, dan jadilah suami yang melindungi keluarga dari godaan yang merusak.
Sebab rumah tangga yang terjaga kehormatannya akan mendatangkan ridha Allah SWT, sementara pengkhianatan hanya berbuah penyesalan. (udn)
Load more