Masih Muda tapi Sering Sakit-sakitan Itu Ujian atau Azab Banyak Dosa? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Kalau itu Sebenarnya Penyakit...
- Istockphoto
Hadis ini menegaskan bahwa sakit bisa menjadi penghapus dosa, sekaligus bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya.
Pengaruh Dosa terhadap Fisik dan Jiwa
Namun, Ustaz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa dosa memang dapat memengaruhi kondisi fisik seseorang. “Orang yang banyak dosa pasti berpengaruh pada keadaan fisiknya,” ujarnya.
Beliau memberi contoh sederhana: memakai barang orang lain secara diam-diam bisa menimbulkan rasa gelisah dan pikiran yang tidak tenang. “Pasti akan berpengaruh, ujung-ujungnya pusing, MasyaAllah enggak ada obatnya, enggak akan sembuh-sembuh karena yang bermasalah jiwanya,” tambahnya.
Inilah yang disebut penyakit hati. Al-Qur’an pun menyinggung hal ini:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan bagi mereka azab yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10).
Penyakit hati seperti iri, dengki, dan munafik bisa menjalar ke fisik hingga menimbulkan sakit-sakitan.
Sakit, Istighfar, dan Jalan Kesembuhan
Ustaz Adi Hidayat menekankan pentingnya memperbanyak istighfar ketika sakit. “Kalau Anda sadar pernah berbuat salah dalam kehidupan, tidak ada salahnya kita beristighfar karena kita tidak bebas dari dosa,” katanya.
Beliau menambahkan sindiran halus: “Silakan begitu sakit istighfar, sehat enggak mau istighfar, dikasih sakit juga enggak mau istighfar, Anda musti dikasih apalagi supaya istighfar.”
Dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat, sakit tidak selalu berarti azab akibat dosa. Ada sakit yang menjadi ujian untuk meningkatkan iman, ada pula sakit karena penyakit hati yang menular ke fisik. Namun, dosa memang bisa menjadi penyebab seseorang sakit-sakitan.
Maka, cara terbaik adalah menjaga hati, menjauhi dosa, serta memperbanyak istighfar. Dengan begitu, sakit bisa menjadi penghapus dosa dan jalan mendekatkan diri kepada Allah.
Wallahu a’lam.
Load more