Tolong Usahakan Baca Dzikir Asmaul Husna Ini, Ampuh Hadapi Orang Zalim, Lengkap dengan Ayat Al-Qur’an dan Hadis
- Istimewa
Selain Ya Qaabidh, dzikir Ya Jabbar juga diyakini memberi perlindungan dari kezaliman. Salahuddin Abbas dalam Rahasia Agung Asmaul Husna menjelaskan bahwa Al-Jabbar bermakna “Yang Maha Memaksa” dan “Yang Maha Kuasa”.
Bacaan dzikirnya:
“Ya Jabbar Mutakabbir”
Artinya: “Wahai Yang Maha Perkasa dan memiliki segala kebesaran.”
Dzikir ini sering diamalkan bersama dengan Ya Qahhar, sehingga menjadi “Ya Jabbar, Ya Qahhar”.
Dalil Al-Qur’an tentang Al-Jabbar:
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”* (QS. Al-Hasyr: 23).
Hadis tentang Al-Jabbar:
Rasulullah SAW bersabda:
"Pada Hari Kiamat nanti, bumi ini bagaikan sebuah roti yang diperlakukan oleh Allah Al-Jabbar dengan tangan-Nya, sebagaimana salah seorang di antara kalian memperlakukan rotinya ketika dalam safar, sebagai hidangan bagi ahli surga." (HR. Bukhari).
Cara dan Waktu Mengamalkan Dzikir Ya Jabbar
Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna:
Dibaca 226 kali setiap pagi (setelah Subuh) dan sore (setelah Maghrib).
Ada juga yang menyarankan 237 kali setiap hari tanpa batasan waktu.
Bisa diamalkan 21 kali di pagi dan sore hari untuk perlindungan dari gangguan musuh.
Manfaat Dzikir Ya Jabbar Ya Qahhar:
Memberi perlindungan dari orang zalim dan musuh.
Meningkatkan kewibawaan dan rasa segan di hadapan lawan.
Dijauhkan dari penyakit berat.
Menumbuhkan ketakwaan, menjauhkan dari kesombongan, serta memberi kekuatan spiritual.
Dzikir Asmaul Husna bukan sekadar lafaz, melainkan doa yang menghubungkan hamba dengan Tuhannya. Dengan mengamalkan Ya Qaabidh dan Ya Jabbar, seorang Muslim bisa memohon perlindungan dari kezaliman, sekaligus memperkokoh iman.
Allah SWT menegaskan: “Dan orang-orang yang berbuat zalim, kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS. Asy-Syu‘ara: 227).
Maka, menghadapi kezaliman bukan dengan kebencian, melainkan dengan dzikir, doa, dan tawakkal. Insya Allah, siapa pun yang istiqamah berdzikir akan mendapatkan ketenangan hati sekaligus perlindungan dari Allah SWT. (udn)
Load more