Doa Mustajab Hadapi Atasan Zalim di Kantor, Lengkap dengan Ayat Al-Qur’an dan Hadis
- YouTube Adi Hidayat
tvOnenews.com - Menghadapi atasan atau pemimpin yang zalim di kantor bukanlah perkara mudah. Tekanan, sikap tidak adil, bahkan perlakuan semena-mena bisa membuat seseorang kehilangan semangat bekerja.
Namun, dalam Islam, cara terbaik untuk menghadapi kezaliman bukanlah dengan dendam atau membalas perlakuan buruk tersebut, melainkan dengan kesabaran, introspeksi diri, dan doa.
Seperti pesan Ustadz Adi Hidayat (UAH), doa menjadi senjata utama orang beriman karena hanya Allah yang berkuasa membolak-balikkan hati manusia.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadis bahwa doa orang yang terzalimi tidak ada penghalang antara dirinya dengan Allah (HR. Tirmidzi: 3598).
Artinya, siapa pun yang berdoa ketika dizalimi akan mendapatkan perhatian khusus dari Allah SWT. Oleh karena itu, ketika merasa tertindas di kantor atau dalam kehidupan sehari-hari, doa menjadi jalan terbaik untuk mencari kekuatan, keadilan, dan ketenangan batin.
Doa dari Al-Qur’an untuk Orang yang Terzalimi
Banyak doa dari para nabi yang dicatat dalam Al-Qur’an ketika mereka berhadapan dengan kaum zalim. Beberapa di antaranya bisa diamalkan dalam menghadapi atasan atau pemimpin yang semena-mena:
1. Doa Nabi Nuh AS (QS. Nuh: 28)
"Rabbighfirlii waliwaalidayya waliman dakhala baitiya mu’minaw walilmu’miniina walmu’minaat, wa laa tazidiẓ-ẓaalimiina illaa tabaaraa"
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, kedua orang tuaku, orang yang beriman, dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zalim itu selain kebinasaan.”
2. Doa Nabi Musa AS (QS. Al-Qasas: 21)
"Rabbi najjinii minal qaumiz-zaalimiin"
Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
3. Doa Nabi Luth AS (QS. Al-‘Ankabut: 30)
"Rabbinṣurnii ‘alal-qaumil-mufsidiin"
Artinya: “Ya Tuhanku, tolonglah aku atas kaum yang berbuat kerusakan.”
4. Doa Perlindungan dari Keburukan
"Allahumma inni a‘udzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa lam a‘mal"
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku lakukan dan keburukan yang belum aku lakukan.”
5. Doa Nabi Yunus AS (QS. Al-Anbiya: 87)
"Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minaz-zhaalimiin"
Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Doa Nabi Musa AS untuk Meluluhkan Hati Orang Keras
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya doa Nabi Musa AS yang terdapat dalam QS. Thaha ayat 25–28 untuk menghadapi orang yang keras kepala, termasuk atasan yang sulit diajak bicara:
"Rabbisyrahlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaanii yafqahuu qoulii"
Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka memahami perkataanku.”
Menurut UAH, doa ini sangat baik dibaca sebelum bertemu dengan pemimpin, orang tua, atau siapa pun yang keras hati. Waktu yang paling mustajab adalah saat shalat tahajud. Dengan membaca doa ini, seorang hamba memohon kelapangan dada, kelancaran komunikasi, serta pertolongan Allah agar hati orang yang keras bisa dilunakkan.
Doa Selamat dan Meminta Pemimpin yang Baik
Selain berdoa untuk diri sendiri, umat Islam juga dianjurkan memohon agar dijauhkan dari pemimpin zalim dan dikaruniai pemimpin yang amanah. Salah satu doa yang bisa diamalkan berbunyi:
"Allahumma ashlih wulaata umuurinaa, Allahumma waffiqhum limaa fiihi shalaahuhum was shalaahul islaami wal muslimiin..."
Artinya: “Ya Allah, perbaikilah para pemimpin kami. Berilah mereka taufik untuk melaksanakan yang terbaik bagi Islam dan kaum muslimin. Jauhkanlah mereka dari teman yang buruk, dan dekatkanlah mereka dengan orang-orang yang baik dan memberi nasihat.”
Doa ini penting terutama dalam konteks sosial dan politik, agar umat Islam selalu mendapat pemimpin yang takut kepada Allah dan adil dalam menjalankan amanahnya.
Kezaliman bisa datang dari mana saja, termasuk dari atasan di tempat kerja. Namun, Islam mengajarkan agar umatnya tidak larut dalam kebencian. Doa, istighfar, dan kesabaran menjadi jalan terbaik untuk menghadapi situasi tersebut.
Seperti sabda Rasulullah SAW: “Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzalimi, karena antara doanya dan Allah tidak ada penghalang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan memanjatkan doa-doa dari Al-Qur’an dan sunnah, serta mengamalkan nasihat Ustadz Adi Hidayat, seorang Muslim bisa menghadapi pemimpin zalim dengan hati yang lebih tenang.
Doa bukan hanya melembutkan hati orang lain, tetapi juga menenangkan jiwa kita sendiri, karena pada akhirnya, segala urusan kita serahkan hanya kepada Allah SWT. (udn)
Load more