Apa iya, Megawati Hangestri Masih Boleh Pakai Hijab di Liga Voli Turki? Ternyata Aturan Federasi Olahraga Turki Sejak 2012 sudah....
- KOVO / Instagram Megawati Hangestri
tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi akhirnya memulai babak baru dalam perjalanan karier internasionalnya. Pada Minggu (17/8), pevoli andalan Indonesia itu resmi tiba di Turki bersama sang suami, Dio Novandra.
Kehadirannya di Negeri Ottoman menandai langkah besar setelah dua musim penuh pengalaman bersama Red Sparks di Korea Selatan.
Kali ini, Megawati siap memperkuat Manisa Büyükşehir Belediyespor (Manisa BBSK) untuk kompetisi musim 2025/26 di Sultanlar Ligi, salah satu liga voli paling bergengsi di dunia.
Sambutan hangat langsung diberikan klub promosi tersebut. Melalui unggahan resmi, Manisa BBSK menyapa kedatangan Megawati dengan kalimat spesial dalam dua bahasa: “?Manisa’mıza hoş geldiniz! ?? Selamat datang di Manisa kami!”
Ucapan itu menjadi sinyal betapa besar harapan klub terhadap peran Megawati, yang tidak hanya diandalkan karena kemampuan tekniknya, tetapi juga reputasinya sebagai salah satu pevoli berhijab yang mampu bersaing di panggung internasional.
Kehadirannya pun segera menimbulkan rasa bangga bagi publik Indonesia sekaligus pertanyaan: apakah Megawati tetap bisa tampil dengan hijab di liga Turki?
Sebagai atlet yang konsisten menjaga identitas, Megawati memang lekat dengan hijab yang selalu ia kenakan saat bertanding.
Selama berkarier di Liga Voli Korea (KOVO), ia tetap tampil berhijab meski berada di lingkungan yang terkenal kompetitif dan disiplin.
Secara resmi, KOVO tidak memiliki larangan khusus terkait jilbab, namun iklim budaya dan atmosfer kompetisi di sana membuat sangat jarang ada atlet Muslim yang berani tampil dengan identitas religius secara terbuka.
Kehadiran Megawati pun menjadi pengecualian mencolok, sekaligus inspirasi bagi banyak pihak.
Kini, ketika ia bergabung dengan Manisa BBSK, sorotan publik beralih pada bagaimana aturan yang berlaku di Turki terkait hijab dalam olahraga.
Perlu diingat, Turki merupakan negara sekuler yang pada dekade 1980-an hingga awal 2000-an sempat melarang pemakaian jilbab di ruang publik, termasuk institusi pendidikan dan pemerintahan.
Namun, kebijakan itu berubah total pada era 2010-an. Sejak tahun 2012, Federasi Olahraga Turki resmi mencabut larangan jilbab bagi atlet perempuan.
Setahun kemudian, pemerintah Turki juga menghapus larangan jilbab di sekolah maupun parlemen.
Load more