Ada Bulu Kucing Nempel di Celana Bikin Shalat Tidak Sah? Hati-hati Buya Yahya Tegaskan Hukumnya...
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Apakah bulu kucing yang menempel di celana bikin shalat jadi tidak sah?
Terkadang ada kekhawatiran muncul gara-gara ada bulu kucing yang nempel di baju ataupun celana.
Bulu kucing tersebut menempel karena sebelumnya habis bermain atau bersentuhan dengan kucing.
Lantas apakah bulu kucing termasuk najis sehingga membuat shalat jadi tidak sah?
Bagaimana hukumnya?
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, berikut penjelasan tentang hukum bulu kucing.
Buya Yahya menjelaskan bahwa di dalam Madzhab Syafi'i, hukum bulu hewan dibagi menjadi dua yakni hewan yang halal dimakan dan yang tidak halal dimakan.
"Di dalam madzhab kita Imam Syafi'i, bulu-bulu binatang, ada dua," kata Buya Yahya.
"Pertama, binatang yang halal dimakan," lanjutnya.
Pada hewan yang halal dimakan, bulu itu suci hukumnya jika diambil ketika hewannya masih hidup.
Namun menjadi sama seperti bangkai jika diambil setelah hewannya meninggal.
"Jika itu binatang yang halal dimakan, kalau kita potong, kita ambil bulunya saat hidup, maka bulunya adalah suci," terang Buya Yahya.
"Bulunya adalah bulu ikut hukumnya bangkai," kata Buya Yahya.
Lalu bagaimana dengan kucing?
"Adapun binatang yang tidak halal dimakan seperti kucing dalam madzhab Syafi'i tidak halal dimakan, selagi tidak halal dimakan makan jika ada bulu yang terpisah maka bulu itu adalah najis," kata Buya Yahya.
Akan tetapi, karena kucing termasuk hewan yang selalu ada di sekitar manusia, maka hukumnya dimaafkan asalkan bulunya tidak banyak yang menempel.
"Karena kucing termasuk makhluk yang sering dengan kita, para ulama mengatakan maka bulunya nanti akan dimaafkan," terang Buya Yahya.
"Kalau banyak ya tidak dimaafkan, bulu yang rontok banyak mungkin kucingnya stres sehingga rontok bulunya," lanjutnya.
Ukuran banyak sedikit bisa menggunakan patokan jari ketika diambil atau setidaknya disebut sedikit jika jumlahnya kurang dari 20 helai.
"Kalau banyak itu adalah segenggam atau bisa kita ambil dengan jemari kita lima itu banyak, tapi kalau kita ambil dengan dua jemari itu sedikit," ujar Buya Yahya.
Load more