Rumah Banyak Nyamuk, Bolehkah Dibunuh? Ustaz Adi Hidayat Tegas Bilang...
- Freepik
tvOnenews.com - Pertanyaan seputar membunuh hewan yang dianggap mengganggu di rumah seperti nyamuk, seringkali muncul di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, nyamuk merupakan salah satu hewan yang sering ditemui di rumah. Terlebih saat musim hujan datang.
Sebagai makhluk hidup, bolehkah nyamuk dibunuh atau dibasmi?
Tak jarang, pertanyaan seputar membunuh hewan pengganggu juga dikaitkan dengan nilai pahala dan hukum dalam pandangan Islam.
- ANTARA/HO-Internet
Salah satu ulama ternama, Ustaz Adi Hidayat secara detail mengenai hal ini, khususnya tentang hukum membunuh cicak, yang juga bisa dikaitkan dengan hewan seperti nyamuk.
Penjelasan beliau disampaikan dalam salah satu kajiannya yang diunggah melalui kanal YouTube Kajian Islam Official pada 31 Mei 2020.
Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa semua makhluk ciptaan Allah memiliki tujuan dan fungsi tertentu.
Beliau membagi penciptaan makhluk menjadi tiga kategori penting.
Yang pertama adalah makhluk yang membawa maslahat, yaitu kebaikan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Sebagai contoh, lebah diciptakan untuk menghasilkan madu yang bermanfaat.
- YouTube
Yang kedua, menurut UAH, adalah makhluk yang dijadikan sebagai ujian berupa mudharat, yakni untuk menunjukkan adanya keburukan atau bahaya yang perlu dihindari oleh manusia. Salah satu contohnya adalah nyamuk.
"Jadi jika kita membunuh nyamuk, disitu untuk menghilangkan kotoran yang ada di dalamnya," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Allah ciptakan nyamuk agar tahu ada sesuatu yang harus kita hindari," tambahnya.
Hal yang sama juga berlaku pada cicak. Hewan ini menurut Ustaz Adi Hidayat termasuk dalam kategori makhluk yang mengandung mudharat, selain juga menjadi ujian keimanan bagi manusia.
"Bukankah ketika cicak datang, akan ada banyak kotorannya, ada bakteri E-coli yang dibawa, dan yang dimakan pun kotoran juga. Makanan cicak nyamuk," kata UAH.
- YouTube Adi Hidayat
Karena itu, kehadiran cicak mengindikasikan lingkungan yang kotor atau tidak sehat.
Dalam Islam, bahkan ada hadits yang menyebutkan bahwa membunuh cicak bernilai pahala.
"Membunuh cicak itu seperti membunuh nyamuk, ada kotoran yang harus dihilangkan. Memang diciptakan untuk menandakan itu, harus dibunuh," jelas UAH.
Tak hanya itu, cicak juga diyakini sebagai hewan fasik yang punya sejarah negatif dalam Islam, karena disebut-sebut ikut meniup api saat Nabi Ibrahim dibakar, agar apinya makin menyala.
"Makanya, ketika anda membunuhnya bukan cuma menghilangkan kotoran, tapi ada pahala. Jika sekali pukul akan ada seratus kebaikan dengan berdasarkan hadits," katanya.
- dok.kolase tvonenews.com
Membasmi cicak, menurut beliau, bukan hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga bisa menjadi bentuk ibadah yang berpahala, karena turut menjaga lingkungan dari hal-hal yang najis dan kotor.
"Kalau nggak paham hikmahnya, nanti muncul macam-macam persepsi, melanggar hak asasi kehewanan," ucap UAH.
Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa memahami hikmah penciptaan makhluk sangat penting agar seorang Muslim dapat mengikuti petunjuk syariat dengan benar.
Jadi, membunuh hewan seperti nyamuk dan cicak yang membawa dampak negatif bagi kesehatan dan kebersihan rumah tidak hanya dibolehkan dalam Islam, tetapi juga bisa berpahala, selama dilakukan dengan niat menjaga kebersihan dan menjalankan syariat. (gwn)
Load more