Bukan untuk Shalat, Doa Iftitah 'Inni Wajjahtu' untuk Penyembelihan Hewan Kurban, Benarkah? Kata Ustaz Adi Hidayat...
- PP Muhammadiyah
tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat mengupas tuntas bacaan doa iftitah biasa dipakai untuk shalat disebut menjadi amalan saat penyembelihan hewan kurban.
Secara umum, doa iftitah yang biasa bergetar di awal pelaksanaan shalat menggunakan kalimat "inni wajjahtu".
Tetapi, sebagian orang mukmin menganggap sunnah doa iftitah "inni wajjahtu" berfungsi ketika hewan kurban disembelih.
Lantas, mana yang benar? Ustaz Adi Hidayat menjawab hal ini sebagai berikut!
Dinukil tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (4/6/2025), berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat soal bacaan doa iftitah inni wajjahtu.
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Mulanya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan esensi doa iftitah yang diamalkan setiap pelaksanaan shalat.
"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," kata Ustaz Adi Hidayat.
Melalui doa iftitah, seseorang membuktikan sebagai hamba yang memohon ampunan kepada Allah SWT.
Terkait doa iftitah sebagai sunnah Rasulullah SAW, Ustaz Adi Hidayat mengambil dari redaksi hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu Nomor 711.
"Abu Hurairah menyampaikan bahwa ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi SAW sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al-Fatihah," jelasnya.
Melalui hadis riwayat tersebut, menurut Ustaz Adi Hidayat, doa iftitah yang biasa dipakai Rasulullah SAW ketika baru shalat bukan inni wajjahtu.
"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," tuturnya.
Apabila terjadi perdebatan mana yang benar, Ustaz Adi Hidayat menjamin Rasulullah SAW dalam sunnahnya pakai doa iftitah "Allahumma Baa'id".
"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca Wajjahtu," tuturnya.
Bacaan Doa Iftitah Allahumma Baa'id
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Bacaan Latin: Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)
Lantas, kapan waktu terbaik membaca doa iftitah inni wajjahtu?
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bacaan doa iftitah tersebut paling tepat setelah Rasulullah SAW melakukan lempar jumrah.
Selain itu, Rasulullah SAW kerap menggunakan kalimat inni wajjahtu setiap ingin menyembelih hewan kurban.
Artinya, waktu terbaik membaca doa iftitah inni wajjahtu saat prosesi penyembelihan hewan kurban.
"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," jelasnya.
Untuk penegasannya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan hal tersebut dari redaksi hadis riwayat Jabir bin Abdullah RA.
"Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah Nomor Hadits 3221," tegasnya.
(adk/hap)
Load more