Gaza Krisis Akut Obat-obatan dan Pasokan Medis, Tim Medis Bekerja di Bawah Tekanan Ekstrem
- ANTARA
Jenewa, tvOnenews.com - Akibat dari krisis akut obat-obatan serta pasokan medis, tim medis yang berada di Jalur Gaza bekerja di bawah tekanan ekstrem.
Kondisi ini semakin parah dengan pemadaman listrik dengan intensitas tinggi dan kurangnya bahan bakar untuk mengoperasikan peralatan rumah sakit.
Dalam sebuah pernyataan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Juru Bicara Kazem Abu Khalaf mengungkapkan bahwa situasi di Gaza memburuk dengan cepat dan bisa berubah menjadi bencana kemanusiaan jangka panjang apabila tidak segera ditangani dunia.
"Kami tidak meminta hal-hal yang mustahil. Kami meminta penerapan hukum internasional, yang menjamin hak warga sipil atas pelayanan kesehatan, kehidupan, dan kebebasan bertindak," ungkap Kazem Abu Khalaf, pada Sabtu (24/5/2025).
Abu Khalaf mengatakan bahwa setiap hari anak-anak, kaum perempuan dan lansia yang kondisinya kritis telah meninggal akibat ketidakmampuan akses perawatan medis yang memadai.
Dirinya juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan saja tidak cukup untuk mengatasi krisis di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak rencana komprehensif untuk memulihkan ekonomi lokal, menstabilkan penyeberangan perbatasan serta memastikan akses masuk barang, bahan bakar, dan juga pasokan medis secara berkelanjutan.
Menurut Abu Khalaf, sistem kesehatan di Gaza hampir hancur total akibat serangan udara Israel tanpa henti dan blokade yang berkepanjangan.
Dari 36 rumah sakit yang beroperasi sebelum Israel melancarkan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, kini hanya tinggal 18 yang masih berfungsi sebagian. Kebanyakan beroperasi dengan kapasitas kurang dari 50 persen.
Abu Khalaf juga mencatat bahwa lebih dari 10.500 warga Palestina yang terluka perlu dievakuasi dari Gaza untuk berobat ke luar negeri. Namun, jatah evakuasi medis saat ini hanya dua orang per hari.
"Dengan hitungan ini akan memakan waktu lebih dari 13 tahun untuk mengevakuasi semua orang yang membutuhkan perawatan mendesak," pungkasnya. (ant/kmr)
Load more