Sudah Taubat Bersungguh-sungguh Kembali Maksiat Lagi, Apakah Dosanya Masih Diampuni? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Tujuan taubat adalah berjanji memantapkan diri untuk meninggalkan segala perbuatan maksiat.
Dalam agama Islam, taubat atas perbuatan maksiat menandakan seorang Muslim menyesali segala dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Taubat akan menuntun seseorang memperbaiki kesalahan sebelumnya akibat telah banyak berbuat maksiat.
Tetapi, manusia diberikan hawa nafsu sebagai ujian utama dalam keputusan taubatnya, ada yang mampu bertahan, ada juga kembali bermaksiat.
Untuk yang kembali melakukan perbuatan maksiat, apakah dosa mereka diampuni oleh Allah SWT? Ustaz Adi Hidayat menjawab hal ini dalam suatu ceramahnya.
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
"Izin bertanya ustaz, saya sering melakukan hal tidak semestinya, saya menyadari itu salah. Namun, lagi-lagi saya melakukan kesalahan atau dosa tersebut, terlebih susah mengendalikan syahwat karena pengalaman buruk sebelumnya, apakah saya masih diampuni?," ujar Ustaz Adi Hidayat sambil membaca pertanyaan jemaahnya dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (23/5/2025).
Ustaz Adi Hidayat mencontohkan kondisi orang yang bertaubat atas kesalahannya dari tafsir Surat An-Nisa Ayat 17.
"Jadi, taubat itu jangan ketika Anda kerjakan, misalnya terjadi lagi Anda simpulkan enggak diterima, jangan begitu," kata Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa, taubat tidak memiliki ketentuan seberapa banyak hitungan mereka menyesal karena perbuatan buruknya.
"Maksudnya, terus taubat, terus taubat sampai di titik Anda menyesali itu, jangan berhenti. Makanya disebutnya dengan tawaf," terangnya.
Tawaf dalam ibadah haji dan umrah memberikan cerminan atas pertaubatan seorang hamba untuk kembali taat kepada Allah SWT.
"Allah hanya menerima orang yang tawaf hamba-Nya menghadap tawaf. Orang yang terus begitu dicintai oleh Allah," ucapnya.
Ustaz Adi Hidayat mengambil sepenggal dalam akhir Surat Al-Baqarah Ayat 222, "Allah sangat mencintai orang-orang yang terus bertaubat."
Lebih lanjut, pendakwah karismatik dari Muhammadiyah itu membagikan cara menghindari maksiat dan tetap istiqamah pada pilihan taubatnya.
"Satu, kata para ulama mengatakan ketika Anda terdorong berbuat maksiat karena dorongan syahwat itu, bayangkan saat itu diwafatkan oleh Allah. Itu cara menghentikannya," jelasnya.
Cara kedua menghindari maksiat atas syahwatnya adalah bergaul dengan orang-orang shaleh.
"Yang menghindari lingkungan tadi. Kalau tayangan hilangkan dan ganti dengan yang baik-baik. Bacaan, hilangkan yang buruk. Untuk menemukan itu bergaul dengan orang shaleh," paparnya.
Untuk mengeksekusi dua upaya tersebut, kata dia, dengan cara mengerjakan ibadah shalat.
"Cara latihan yang pertama itu shalat, karena shalat kuncinya. Makanya dalam sujud minta agar dibimbing diberikan kekuatan mengendalikan syahwatnya," sebutnya.
Ustaz Adi Hidayat menganjurkan cara latihan yang kedua adalah mengerjakan ibadah puasa sebagai pengendalian utama menghindari syahwat.
"Kalau syahwat sedang muncul ketika puasa enggak akan dilakukan, berat pastinya minimal pertama takut batal puasanya," tukasnya.
Kesimpulannya adalah Allah SWT masih mengampuni dosa bagi hamba yang terus bertaubat walaupun mereka kembali bermaksiat.
(hap)
Load more