Jangan Keliru Lagi, Ternyata Filosofi Makan Sambal Bukan tentang Rasa Pedas, Kata Ustaz Adi Hidayat Sebenarnya...
- Kolase Istockphoto & Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Dalam kehidupan, hal paling menyenangkan adalah kebahagiaan yang diciptakan saat menyantap sambal.
Filosofi sambal kerap kali dihubungkan hanya tentang rasa pedas, karena memberikan simbol-simbol tertentu dihasilkan dari menu makanan tersebut.
Lantas, seperti apa filosofi sambal dari Ustaz Adi Hidayat?
Dilansir tvOnenews.com dari video short kanal YouTube Adi Hidayat Official, berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai filosofi sambal.
Ustaz Adi Hidayat mengambil contoh dari jenis makanan keripik yang rata-rata memiliki rasa pedas dan tingkat kepedasannya berbeda-beda.
- iStockPhoto
Â
"Ada keripik yang kalau naik level pedasnya, makin pedas gitu malah semakin banyak yang suka kan," kata Ustaz Adi Hidayat.
Tingkatan level pedas dari sambal sangat beragam. Namun pada umumnya dari urutan level biasa sampai tak terbatas.
Contoh dari makanan yang mempunyai rasa pedas, rata-rata menggunakan dari tingkat level 0 hingga level 20.
"Level standar, level dua agak pedas, level tiga dan seterusnya pedas banget," terangnya.
Terkait pedas, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bukan hanya persoalan rasa, tetapi memiliki esensi sebagai tantangan kehidupan.
"Nah ini, kalau pedas itu kan tantangannya kan, kenikmatannya dirasakan setelah muncul pedasnya," ujarnya.
Dari tantangan tersebut, Ustaz Adi Hidayat menanyakan kenapa banyak orang yang masih ketagihan.
Padahal, kalau makan pedas akan membuat pencernaan pada perut bermasalah, terutama bagi mereka yang punya penyakit lembung.
Jenis-jenis penyakit akibat makan pedas, biasanya akan merasa mulas, diare, hingga tubuh panas karena tak kuasa menahan rasa sakitnya.
Namun, tantangan tersebut tidak dipedulikan mereka terutama bagi yang sudah kecanduan makan pedas.
"Dan itu kan level pedasnya tinggi tapi dinikmati juga ternyata filosofinya kenikmatan sambal itu terasakan setelah muncul pedasnya," ucapnya.
Esensi dari dampak kenikmatan tersebut, kata dia, sebagai cara sederhana bagaimana bisa memahami tentang kehidupan.
Filosofinya sangat jelas ada usaha dan pengorbanan yang harus dilalui selama menjalani kehidupan.
Mereka tidak peduli apapun risiko yang menerjang walaupun ujian tersebut benar-benar nyata dari rasa pedas sambal itu.
Load more