Setelah Makan Daging Hewan ini, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Mengulang Wudhu Sebelum Shalat
- dok.tangkapan layar youtube Adi Hidayat
- tim tvone - rohmadi
Kendatinya, ia meminta agar tidak dipahami secara tekstual atau hanya dibaca. Tapi pahami, secara kontekstual atau pahami secara mendalam, berkaitan waktu dan situasinya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara kontekstual, hadits ini menggambarkan situasi di Arab Saudi banyak daging, untuk hewan Kambing dan Unta memiliki perbedaan.
Kemudian, dia mengatakan kalau daging kambing tidak sebau "nyengat" di Indonesia, sementara daging Unta "sangat nyengat".
Sehingga mendorong agar seseorang, setelah konsumsi daging Unta diharapkan wudhu lagi. Tentunya, ini punya alasan.
Menurut Ustaz yang akrab disapa UAH ini, kalau berwudhu bentuk menjaga kenyamanan dan kebersihan saat beribadah shalat.
"Dari sini, orang-orang yang memahami hanya secara tekstual. Kalau hanya unta kalau dimakan itu, membatalkan wudhu, lalu berwudhu kembali," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Nah yang kontekstual, bukan melihat untanya, tapi melihat jenis makanannya di Arab Saudi itu kalau anda, urutkan makan makanan dari daging. Orang Arab biasa makan kambing disampingnya, ada zaitun dan lainnya itu biasa, baunya cepat hilang," jelasnya.
"Daging kambing di Arab dan di sini berbeda karena lebih berbau di sini. Lebih menyengat di sini aromanya, tapi unta, itu berbeda, dari liur atau daging baunya itu berbeda," terang UAH.
Maka daripada itu, sangat penting untuk wudhu kembali, setelah makan daging unta, dinilai mampu mengurangi bau atau membersihkan diri.
Dampaknya bisa beribadah, lebih nyaman dan bentuk menghargai Allah SWT. Insyaallah tidak mengganggu kenyamanan yang lainnya juga.
"Sehingga dipahami secara kontekstual, setiap makan makanan sifat seperti daging Unta. Di mana mengeluarkan bau, dan ganggu kekhusyukan dalam ibadah, maka terbaik ialah berwudhu kembali," pesan Ustaz Adi Hidayat. (klw)
waallahualam
Load more