Hukuman dalam Mendidik Anak Perlu atau Tidak? Begini Aturan Islam yang Dijelaskan Ustaz Khalid Basalamah
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Dalam mendidik anak, Islam memandang bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk karakter dan akhlak anak sejak dini.
Sebagai orang tua, tentu ingin anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, taat kepada Allah, dan bermanfaat bagi sesama.
Namun kenyataannya, tidak semua anak langsung paham dan patuh. Ada saatnya orang tua perlu bersikap tegas, bukan karena benci, tapi karena cinta.
Adapun salah satu cara yang digunakan dalam mendidik anak adalah melalui pemberian hukuman, namun apakah memang hukuman diperlukdan dalam mendidik anak?
Ustaz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya mengingatkan bahwa hukuman dalam mendidik anak diperbolehkan dalam ajaran Islam.
"Namun dengan batasan dan prinsip yang jelas agar tidak melukai fisik dan batin anak," tandas Ustaz Khalid Basalamah dalam unggahan yang ada di akun Instagram miliknya.
"Teguran, peringatan, bahkan hukuman, jika diberikan dengan niat yang benar dan cara yang tepat bisa menjadi bentuk kasih sayang," lanjutnya.
Dalam Islam, Rasulullah SAW memberi panduan dalam hal ini.
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu , ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!” (HR Abu Dawud: 495).
Berdasarkan hadis tersebut maka Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa dalam memberikan pendidikan anak butuh proses.
"Di usia 7 tahun anak diajak dan dibiasakan, tapi kalau di usia 10 tahun masih lalai, boleh diberi hukuman fisik (yang tidak menyakitkan dan hanya sebagai bentuk ketegasan)," sarannya.
Intinya, hukuman bukan untuk menyakiti, tapi untuk mengingatkan dan menghentikan kebiasaan buruk.
"Tentu tetap harus disesuaikan dengan usia, kesalahan, dan kemampuan anak memahami," jelasnya.
Maka marilah kita jadi orang tua yang seimbang yaitu penuh kasih sayang, tapi juga tegas saat dibutuhkan.
"Jangan sampai karena terlalu lembut, anak jadi terbiasa melanggar. Dan jangan pula karena terlalu keras, anak jadi takut dan menjauh," ujarnya.
Allahu Ta'ala a'lam bishawab.
(put)
Load more