Teks Khutbah Idul Adha 2025 Singkat: Dari Arafah ke Mihrab, Mencari Kedamaian Hati dalam Ibadah Haji dan Kurban
- iStockPhoto
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Saudaraku yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Penyayang, Maha Pemberi kepada kita semua yang telah mempertemukan kita kembali merasakan kenikmatan hari paling agung pada kesempatan ini, Hari Raya Idul Adha.
Berkat Allah SWT, kita akhirnya bisa mendengar kenikmatan dari hari yang dipenuhi gema takbir, dzikir, dan pengingat akan ketaatan dan pengorbanan.
Marilah, kita senantiasa melantunkan sholawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang pembawa cahaya dari gelapnya kesesatan.
Jemaah shalat Id yang dirahmati Allah
Di hari yang mulia ini, kita merenungi bersama tema khutbah Idul Adha pada kesempatan pelaksanaan shalat Id hari ini dengan tema "Dari Arafah ke Mihrab, Mencari Kedamaian Hati dalam Ibadah Haji dan Kurban".
Tema ini mengajak kita merenungi benang merah adanya kegiatan spiritualitas di antara gema takbir yang terjadi dua kali dalam setahun, terkhusus pada Hari Raya Idul Adha.
Kita mengetahui ada spiritualitas terjadi saat wukuf di Arafah dan ibadah kurban, yang sama-sama mengarahkan hati menuju kedamaian ilahi.
Saya selaku khatib bertugas di masjid tercinta ini akan lebih dulu menerangkan Arafah, sebagaimana kita mengetahui menjadi tempat titik temu antara hamba dan Rabb-nya.
Di Padang Arafah, jutaan jemaah haji berkumpul bukan hanya untuk menjalankan syariat, melainkan juga untuk merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta.
Wukuf di Arafah bukan sekadar ritual, tetapi momen sakral untuk introspeksi dan munajat.
Allah SWT berfirman dalam dalil Al-Quran-Nya dari redaksi Surat Al-Hajj Ayat 27:
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
Load more