Kemenag Sediakan Transportasi Bus Shalawat dengan Fasilitas GPS dengan Sistem Pelaporan Digital
- Media Center Haji 2024/Faiz Nash
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan Bus shalawat sebagai transportasi yang mengantarkan jamaah haji Indonesia telah dilengkapi dengan sistem posisi global (GPS).
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kemenag, Akhmad Fauzin mengatakan bus shalawat untuk mengantarkan jamaah haji Indonesia dari hotel menuju Makkah kini telah dilengkapi dengan sistem posisi global (GPS) yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital.
"Angkutan antarkota menggunakan bus berusia maksimal lima tahun yang berkapasitas 42 penumpang, dilengkapi pendingin udara yang berfungsi secara baik, tombol darurat pembuka pintu, dan GPS yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital," ungkap Akhmad Fauzin, pada Minggu (11/5/2025).
Fauzin memastikan bus shalawat telah dilengkapi dengan kursi serta fasilitas yang ramah lansia dan penyandang disabilitas.
"Setiap bus juga menyediakan kotak kesehatan, toilet, kotak pendingin, serta air minum kemasan 330 ml per jamaah. Bus akan siaga di depan hotel satu jam sebelum keberangkatan dalam kondisi bersih dan siap jalan," ujanrya.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa seluruh layanan telah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Sehingga jamaah tidak diperkenankan memberikan tip karena para sopir telah dibayar resmi.
Terdapat sekitar 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya.
Bus dibuat dengan desain khusus low deck (lantai rendah) agar bisa dilewati kursi roda, juga disediakan tempat khusus untuk menyimpan kursi roda pada bagian dalam.
Jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah (Makkah), akan menggunakan terminal Syib Amir, sedangkan jamaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Ka'bah.
Kemudian, jamaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.
Pada tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus shalawat.
Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer. (ant/kmr)
Load more