Presiden AS Donald Trump akan Berikan Pengumuman Terkait Gaza dalam Waktu Dekat
- Antara
Washington, tvOnenews.com - Israel masih melakukan aksi genosida terhadap Palestina. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengisyaratkan terdapat pengumuman terkait situasi di Jalur Gaza, Palestina, dalam 24 jam kedepan.
"Kita akan lihat apa yang akan terjadi. Banyak pembicaraan dilakukan terkait Gaza saat ini. Anda tahu kan? Jadi Anda mungkin akan mengetahuinya dalam 24 jam ke depan," ungkap Trump, sehari setelah berkelakar tentang "satu pengumuman sangat besar." pada Rabu (7/5/2025).
Namun, Trump menolak untuk menjelaskan secara rinci tentang apa yang dimaksud dengan 'pengumuman' tersebut, malah justru ia mengatakan hal itu akan menjadi "sebesar yang diharapkan."
Dia melanjutkan bahwa itu bisa menjadi hal yang positif, dan dapat terjadi secepatnya pada Kamis (8/5/2025). Jangka waktu yang sama dengan pengumuman Gaza yang ia amati.
Masih belum diketahui apa saja yang akan dibahas oleh Trump mengenai pengumuman Gaza.
Namun, utusan khusus untuk Timur Tengah, Steve Witkoff akan melaporkan kepada anggota Dewan Keamanan PBB tentang usulan AS dan Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.
Sebelumnya, Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui rencana pengiriman bantuan bagi warga Palestina di wilayah Gaza yang sejak Oktober 2023 menjadi korban genosida rezim Zionis itu dengan menggunakan kontraktor swasta AS.
Mereka ini yang akan membagikan langsung paket bantuan tersebut kepada warga Gaza.
Namun PBB, termasuk Sekjen Antonio Guterres dan seluruh kelompok bantuan kemanusiaan yang bekerja di Gaza menolak rencana tersebut dengan argumentasi bahwa cara demikian melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan internasional.
Pemerintahan Trump dilaporkan tengah mencari dukungan negara-negara lain sembari mendesak PBB untuk bekerja sama.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah pengarahan tidak resmi yang dilakukan di misi AS," ujar misi Yunani di PBB, saat negara itu memegang jabatan presiden Dewan Keamanan PBB untuk Mei.
Pertemuan tertutup tersebut diadakan beberapa hari sebelum perjalanan Trump ke Timur Tengah untuk bertemu para pemimpin Teluk untuk membahas isu Iran dan Gaza. (ant/kmr)
Load more