Kalau Ingin Istri Cepat Hamil, Mulai Sekarang Rutinkan 3 Amalan ini Penyebab Langsung Dikaruniai Anak Saran Buya Yahya
- Kolase tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV & Freepik
tvOnenews.com - Impian mempunyai keturunan anak merupakan salah satu anugerah terindah diharapkan oleh para suami istri di dalam kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Namun, harapan memiliki anak tidak mudah dicapai jika seorang suami mendapatkan istri yang sulit hamil.
Permasalahan istri tidak bisa hamil bertahun-tahun kerap terjadi, baik akibat dari masalah kesehatan terutama sistem produksi pihak laki-laki atau perempuan.
Dalam Islam, bagi umat Muslim telah berstatus sebagai suami istri dianjurkan untuk ikhtiar, salah satunya adalah melakukan berbagai amalan agar mendapat rahmat berupa anak dari Allah SWT.
Dalam suatu ceramah, pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya membocorkan setidaknya ada tiga amalan yang harus dilakukan oleh para suami maupun istri.
Bagi Buya Yahya, tiga amalan ini sangat mustajab agar mempercepat hamil dan bisa memiliki anak, dengan catatan harus istiqomah melakukannya sebagai bentuk ikhtiar kepada Allah SWT.
Tiga Amalan agar Istri Hamil Diberikan Keturunan Anak
- iStockPhoto
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (6/5/2025), Buya Yahya membicarakan cara istri cepat hamil sebagai proses memiliki keturunan anak.
1. Istighfar
Buya Yahya mengatakan bahwa, istighfar merupakan amalan pertama yang harus ditekankan oleh suami. Para istri juga bisa membaca amalan tersebut di setiap malam hari.
"Kehamilan itu ada tiga cara. Yang pertama adalah berdoa terus memohon kepada Allah SWT, di antaranya adalah memperbanyak istighfar malam," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa, doa merupakan sarana terbaik meminta hajat. Bentuk amalan ini bisa melalui proses istighfar di setiap malam hari.
Bacaan istighfar berfungsi sebagai amalan istri langsung hamil direkomendasikan oleh Buya Yahya sebagai berikut:
اَسْتَغْفِرُ الله إِنَّهُ كَنَ غَفَّر
Bacaan Latin: Astagfirullaah Innahu Kana Ghoffaro.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Dikutip dari Quran Kemenag RI, jika ingin lebih jelas, sebaiknya menggunakan redaksi dari Surat Nuh Ayat 10 dan Ayat 12 sebagai istighfar meminta anak, Allah SWT berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ, وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ
Bacaan Latin: Faqultustagfiruu rabbakum innahuu kaana ghoffaaroo, wa yumdidkum bi'amwaaliw wa baniina.
Artinya: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu."
"Allah menjanjikan perbanyaklah istighfar, maka Allah akan berikan karunia curahan hujan, akan memberi rezeki dan diberikan anak. Makanya mengadu kepada Allah dengan banyak istighfar," jelasnya.
Pendakwah kelahiran 10 Agustus 1973 itu mengingatkan bahwa, bacaan istighfar tersebut dikhususkan meminta rahmat, bukan berharap agar segala dosa dihapuskan oleh Allah SWT.
"Akan tapi diniatkan juga untuk mendapatkan keturunan dengan istighfar tersebut 'Astaghfirullah innahuu kaana ghoffaaroo' dan disebutkan akhirnya wa yumdidkum bi'amwaaliw wa baniina," terangnya.
2. Program Kehamilan
Buya Yahya mengerahkan agar mereka tak kunjung dikaruniai anak, bisa menggunakan program kehamilan dalam tindakan medis. Dokter akan menangani mengapa hal itu bisa terjadi.
Dokter akan memberikan berbagai nasihat dan petunjuk. Hal ini bertujuan agar suami istri bisa memperaktikkan ilmu medis tersebut untuk diberikan keturunan anak.
"Ini ikhtiar zahir. Adapun untuk mengetahui ikhtiar zahirnya (hasil doa) melalui ahlinya. Bisa jadi memang mohon maaf, ada kadang sperma (suami) lemah tidak bisa membuahi atau sebagainya," tuturnya.
Buya Yahya melanjutkan permasalahan kehamilan tertunda juga bisa disebabkan karena adanya gangguan terletak pada bagian rahim istri. Jika mengalami hal itu, segera melakukan pengobatan.
"Kadang-kadang normal, sehat sesuatu memang Allah belum memberikan karunia. Ada laki-laki normal, perempuan normal, yang belum dikasih mau gimana lagi? Allah yang Maha Pemberi," paparnya.
3. Niat yang Benar
Menurut Buya Yahya, niat akan memunculkan dua kesimpulan. Pertama, kalau suami masih bisa menyalurkan sperma, kedua, bagi istri menerima yang sempurna, sebaiknya berhusnudzan kepada Allah SWT.
Melalui husnudzan, kata Buya Yahya, niat akan menuntun keduanya terus menata hati dengan setulus mungkin.
"Kalau keduanya divonis bermasalah, baik dari sperma maupun sperma, maka apa yang hendaknya kita lakukan? Bahagia adalah tanpa syarat, tidak harus dengan anak, harus paham," ucapnya.
Buya Yahya memahami kebanyakan pasangan suami istri mengalami frustasi berat, hanya perkara tidak memiliki anak. Namun, permasalahan tersebut tak boleh berlarut-larut.
"Hidup di dunia biarpun dengan 10 anak, 15 anak, 20 anak itu juga terbatas, umur 70-90 tahun juga mengakhiri kehidupan dunia ini, hidup yang abadi di akhirat nanti," bebernya.
Buya Yahya menyarankan agar pasangan suami istri divonis tidak mempunyai anak, tidak boleh membuat hubungan rumah tangganya carut marut dan berujung perceraian.
"Ini justru yang perlu kami tekankan yang ketiga ini, bahkan yang kedua pun tercatat tidak perlu kecuali memang ada tanda-tanda bisa diobati. Cuma kalau ada orang yang sehat dan sebagainya lebih bagus tidak tahu siapa yang memang tidak bisa membuahi atau dibuahi supaya tetap khusnudzan," tandasnya.
(hap)
Load more