Mendengar Maraknya Preman Berkedok Ormas, Habib Rizieq Bernostalgia Peran Awal FPI Terbentuk Berantas Aksi Kejahatan
- Tangkapan layar YouTube CERITA UNTUNGS
Jakarta, tvOnenews.com - Habib Rizieq Shihab menceritakan awalnya terbentuk Front Pembela Islam (FPI) di tengah maraknya isu preman berkedok organisasi masyarakat (ormas) yang menggemparkan publik.
Habib Rizieq selaku pendiri sekaligus mantan Imam Besar FPI mulanya menjelaskan awal FPI dibentuk sebagai ormas berbasis keagamaan sekaligus kemasyarakatan.
"Jadi, kita memang sebagai ormas yang namanya sosial kemasyarakatan, kita harus peduli dengan urusan itu, termasuk urusan kemanusiaan," ujar Habib Rizieq kepada Arie Untung dilansir dari podcast YouTube CERITA UNTUNGS, Selasa (6/5/2025).
Habib Rizieq mengatakan sejak FPI didirikan, seluruh anggota mengutamakan kepeduliaan menjunjung tinggi kemanusiaan, termasuk selalu melakukan aksi sosial kepada masyarakat terdampak bencana.
"Itu tanpa memandang agama, apapun agama korban daripada bencana tersebut, keyakinannya, apapun golongan, partainya, sukunya, nah semua kita bantu," terang dia.
Di samping itu, kata HRS sapaan akrabnya, FPI terbentuk karena berbasis keagamaan, ormas tersebut juga mempunyai tanggung jawab meneguhkan amar ma'ruf nahi munkar yang artinya mencegah keburukan.
- Antara
Habib Rizieq Sebut Peran FPI Cegah Premanisme
Saat FPI pertama kali berdiri pada 17 Agustus 1998 setelah Indonesia reformasi, pemerintah lengah dalam mencegah aksi premanisme.
Habib Rizieq menyampaikan bahwa, aksi premanisme semakin marak setelah reformasi. Tak hanya itu, banyak orang yang melakukan tindakan negatif, seperti konsumsi minuman keras hingga narkoba.
"Karena saat itu pada awal kita reformasi, kan polisi, tentara, pemerintahan baru lagi berbenah diri, sehingga pada kondisi seperti itu, banyak yang memancing dalam air keruh," jelasnya.
"Sehingga premanisme merajalela, narkoba merajalela di situlah FPI tampil. Jadi FPI bukan sekadar terjun dalam konteks kemanusiaan, tetapi juga harus terjun dalam mencegah kemunkaran yang merajalela di tengah masyarakat," sambung dia menerangkan.
Habib Rizieq menyayangkan kurangnya kondisi saat itu masih banyak yang menyoroti hanya bagian kerasnya FPI, namun sesungguhnya ormas tersebut juga bantu memberantas berbagai tindakan kejahatan.
"Misalnya kita mau tutup sarang narkoba, itu bukan tembok yang enggak bergerak, tetapi pasti ada kurir, preman, mafianya. Jadi, kalau kita mau tutup, kita mesti siap dong menghadapi mereka, mereka enggak bakal diam," imbuhnya.
Load more