Ternyata Ajarkan Anak Puasa Setengah Hari Belum Tepat, Simak Penjelasannya
- dok.tangkapan layar youtube Khalid Basalamah
Jakarta, tvOnenews.com- Mengajarkan anak puasa menjadi kewajiban orang tua. Seperti, mengajak puasa di bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat muslim. Maka orang Tua pun perlu mengajarkan ini pada anak.
- dok.tangkapan layar youtube Khalid Basalamah
Secara umum orang tua mengajarkan anak yang masih sekolah dasar dengan istilah puasa setengah hari. Apakah sudah tepat?
Keutamaan Puasa Setengah Hari, Apakah Diperbolehkan?
Dalam ceramah Ustaz Khalid Basalamah, pengajaran orang tua dengan puasa setengah hari pada anak tidaklah dibenarkan.
Hal ini apabila dirujuk pada ajaran agama Islam. Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan itu tidak sesuai syariat Islam.
"Dan saran saya begini, jangan pernah menggunakan istilah puasa setengah hari. Ini nggak bener ini, puasa setengah hari. Ga ada puasa setengah hari itu," ucap Ustaz Khalid Basalamah, dikutip dari YouTube Khalid Basalamah, Minggu (4/5/2025).
"Yang ada puasa full," tegas sang ustaz.
Panduan Waktu Sahur dan Buka Puasa dalam Islam
Sebagaimana mengutip laman NU Online, berdasarkan penjelasan para ulama dalam kitabnya, bisa dengan mudah diambil satu.
Kesimpulan, kapan sesungguhnya ibadah puasa itu dimulai dan apa sebenarnya dimaksudkan dengan waktu imsak.
Imam Al-Mawardi di dalam kitab Iqna’-nya menuturkan:
وزمان الصّيام من طُلُوع الْفجْر الثَّانِي إِلَى غرُوب الشَّمْس لَكِن عَلَيْهِ تَقْدِيم الامساك يَسِيرا قبل طُلُوع الْفجْر وَتَأْخِير (الْفطر) يَسِيرا بعد غرُوب الشَّمْس ليصير مُسْتَوْفيا لامساكمَا بَينهمَا
“Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar kedua sampai tenggelamnya matahari. Akan tetapi (akan lebih baik bila) orang yang berpuasa melakukan imsak (menghentikan makan dan minum) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar dan menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari agar ia menyempurnakan imsak (menahan diri dari yang membatalkan puasa) di antara keduanya.” (lihat Ali bin Muhammad Al-Mawardi, Al-Iqnaa’ [Teheran: Dar Ihsan, 1420 H] hal. 74).
Load more