Jadi Satu-satunya Pemain Mualaf di Timnas Indonesia, Sosoknya Mengajarkan Amalan Sunnah Rasulullah SAW Bermanfaat
- PSSI
Jakarta, tvOnenews.com- Siapa yang tak mengenal, satu pemain ramah di Timnas Indonesia? sosoknya murah senyum.
Kabar terbarunya, Pemain ini diketahui tengah mengalami sakit yang tak biasa. Sehingga menghilang kurang lebih 30 hari.
- PSSI
Tentunya, ini cukup mengkhawatirkan, apalagi pemain naturalisasi ini punya akurasi passing yang sangat baik. Perannya di Timnas Indonesia sangat dibutuhkan.
"Saat melawan Bahrain, dia turun sebagai starter di lini depan bersama Ole Romeny yang mencetak gol tunggal, dan juga Marselino Ferdinan. Dia bermain selama 74 menit di lapangan dengan mencatatkan 29 sentuhan, 16 umpan dengan akurasi 94 persen, dua kali dribble sukses, satu umpan kunci, satu umpan lambung sukses, satu kreasi peluang besar," keterangan dalam Antara.
Hal ini diketahui tengah sakit karena Pelatih FCV Dender, Vincent Euvrard mengkonfirmasi hal tersebut.
Satu-satunya Pemain Mualaf di Timnas Indonesia
- Facebook - FCV Dender
Masyaallah, pemain naturalisasi ini menjadi satu-satunya pemain mualaf. Sosoknya jadi salah satu pemain dikenal suporter. Pemain mualaf ini murah senyum, dan ramah.
Masyaallah diketahui, Pemain ini memutuskan gabung Timnas Indonesia, karena salah satu alasannya sebagai negara mayoritas Islam.
Pemain ini juga pernah mengakui perasaannya selama membela Timnas Indonesia, ia pun merasa nyaman, bila dibandingkan dengan negara kelahirannya Belanda.
Skuad Garuda yang disapa Wak Haji ini mengalami sakit atau dalam kondisi tidak fit.
Sayangnya, Pelatih tidak menyebutkan secara rinci penyakit apa yang tengah diderita Ragnar Oratmangoen. Hingga absen lama sejak kembali dari Timnas Indonesia pada Maret 2025 kemarin melawan Bahrain.
"(Ragnar) Oratmangoen masih diragukan (tampil) karena sakit pada pekan ini," ujar Vincent, dikutip dari Fcvdendereh.be.
Laga terakhir kali Ragnar Oratmangoen untuk Dender saat melawan KV Mechelen sebelum jeda internasional Maret 2025.
Sebelum absen lama dari skuad FCV Dender, Ragnar sendiri mulai kehilangan tempat di tim utama musim ini.
Apakah Ragnar Oratmangoen akan absen pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, melawan China dan Jepang mendatang? hal ini belum diketahui.
Perlu diketahui, Ragnar Oratmangoen punya kisah menarik untuk disimak, salah satunya perjalanan spiritualnya.
Berikut penjelasannya, dirangkum dari berbagai sumber oleh tvOnenews.com pada Jumat (2/5/2025).
Perjalanan Awal Mengenal Agama Islam
Pemain mualaf ini, awalnya kerap diajak ke sebuah tempat ibadah, perjalanan itulah, membukakan jalan untuk Ragnar Oratmangoen semakin mengenal Agama Islam.
Pada akhirnya, Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji itu, jatuh hati karena melihat ibadah shalat di Tempat tersebut.
Tempat yang asing bagi Ragnar Oratmangoen yaitu Masjid. Dalam perjalanannya, ia sering diajak oleh teman sepermainannya saat diusia remaja.
Wak Haji pun mulai mengeksplorasi dirinya. Sebab ia penasaran dan mulai mencari tahu soal agama Islam.
"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelas Ragnar Selasa (19/3) di Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ternyata pemain naturalisasi ini, terlahir dari keluarga yang bukan muslim. Ragnar Oratmangoen akui keluarganya beragama Nasrani.
"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga kristen," ungkap anak asuh Shin Tae-yong itu.
Sebagai tambahan, Ragnar Pemain Timnas Indonesia kelahiran Oss, Belanda pada 21 Januari 1998. Ia memiliki darah Indonesia dari kakek dari ayahnya yang lahir di Larat, Maluku, 3 November 1925 silam.
Lebih lanjut, Ragnar Oratmangoen mengatakan kalau ia putuskan mualaf saat ia berusia 15 tahun.
Pemain Klub FCV Dender ini, sempat mengalami rasa bingung, ada rasa dan pikiran tidak dapatkan di agama lain, yaitu pembelajaran dan bimbingan untuk hidup dan mengenal tuhan (Allah SWT).
"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," tambah bagian Skuad Garuda itu.
"Mereka membuat saya belajar lebih tentang Tuhan dan religi bagaimana membantumu dalam hidup, dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim," ungkapnya.
Salah satu amalan Sunnah Rasulullah SAW yang Ragnar Oratmangoen jalani yaitu tersenyum.
"Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu" (HR. Tirmidzi)
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri" (HR. Muslim)
Perlu diketahui, Ragnar yang lahir di Belanda itu, mengakui kalau di Indonesia jauh lebih nyaman dan menyenangkan.
Keterangan itu Ragnar sampaikan dalam podcast bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77, beberapa waktu lalu. Wak Haji sebut di sini bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame orang lain.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengjudge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.(klw).
Load more