Punya Skill Saja Tak Cukup untuk Jadi Pemain Timnas Indonesia, Indra Sjafri Bocorkan Kriteria yang Selama ini Dicari: Saya Melihat…
- PSSI
tvOnenews.com - Baru saja mengawali tahun 2025, suporter Timnas Indonesia sudah dikejutkan dengan PSSI yang melepas dua pelatih kesayangannya, salah satunya yaitu Indra Sjafri.
PSSI melepaskan jabatan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Setelah ia terlepas dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia, kini Indra Sjafri kembali muncul untuk buka suara mengenai rahasia selama dirinya melatih skuad Garuda.
Indra Sjafri mengungkapkan dalam memilih pemain untuk mengisi daftar penggawa Timnas Indonesia bukan hanya dilihat dari skill saja.
Melainkan ada faktor lain yang dipertimbangkan olehnya.
- PSSI
Seleksi Pemain Timnas Indonesia
Sejak awal Indra Sjafri menjadi pelatih Timnas Indonesia, ia memiliki kriteria tersendiri dalam memilih pemain untuk masuk dalam kualifikasinya.
“Saya memang melakukan perbedaan dalam merekrut pemain,” ungkap Indra Sjafri pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Tidak hanya melihat skil, tetapi Indra juga melihat sisi spiritual pemain tersebut. Sebab, hal ini akan berkaitan dengan karakter moralnya.
“Satu, nilai-nilai spiritualnya saya lihat. Terus kalau mental kan psikolog saya melakukan psikotes, yang dilihat hanya karakter kinerjanya,” ujarnya.
“Karakter moralnya jarang disampaikan ke kita. Padahal secara terus menerus karakter moral yang mensupport kenyamanan karakter kinerja kita,” sambungnya.
Pasalnya menurut Coach Indra, karakter moral akan sangat mempengaruhi karakter kinerjanya.
“Kita tidak akan bisa maksimal bekerja kalau karakter moral kita sudah terganggu,” katanya.
Hasilnya, Indra Sjafri berhasil menanamkan nilai-nilai spiritual kepada para pemain baik di lapangan maupun luar lapangan.
Seperti selebrasi sujud syukur dan salim kepada orang yang lebih tua, termasuk wasit yang sedang memimpin pertandingan.
- PSSI
Selebrasi Sujud Syukur
Indra Sjafri telah menerapkan selebrasi sujud syukur sejak dirinya melatih Timnas Indonesia U-19 pada ajang Piala AFF U-19 2013.
Dimana ia melatih Evan Dimas dan kawan-kawan hingga selebrasi sujud syukur menjadi trend saat itu.
Menurutnya, setiap gol yang dicapai tim Garuda Muda terdapat sebuah keberkahan yang diberikan Allah SWT.
“Itu dari 2013, emang saya sudah kebiasaan karena memang kalau kita dapatkan kenikmatan, kita harus bersujud,” ungkap Indra Sjafri pada tayangan YouTube Deddy Corbuzier.
Ia menganggap bahwa buka baju hingga diputar-putarkan pemain justru akan merugikan tim.
“Daripada pemain-pemain buka baju, selebrasi, putar-putar kan kartu kuning lebih baik sujud syukur,” ucapnya.
Meski dirinya mengetahui selebrasi sujud syukur yang dilakukan para pemain belum sesuai dengan rukun dalam agama Islam.
“Saya yakin sujud syukur itu mungkin secara rukun tidak memenuhi persyaratan masa pemain celana pendek, nggak wudhu dan sebagainya,” kata Indra Sjafri.
Namun, mantan pelatih Dewa United ini percaya bahwa sujud syukur menjadi simbol dari rasa syukur atas berkah yang didapat dan bisa dijadikan sebagai budaya baru di Indonesia.
“Tapi kan ada simbol, bersyukur kok. 2013 saya lakukan, kan semuanya sekarang sujud syukur,” pungkasnya. (kmr)
Load more